A Confession (Sebuah Pengakuan) Bagian 3


Duniaku berubah Saat Aibku Terbongkar
Oleh: Dogopia Christianus

Amazing Offers: http://bit.ly/cheap_gadgets

Oleh: Dogopia Christianus
Oleh: Dogopia Christianus

Amazing Offers: http://bit.ly/cheap_gadgets

Foto : Pengakuan tentang cinta Ilustrasi Mahasiswa Papua Di Jogja Yohanes D, Papuansphoto/Photo

Amazing Offers: http://bit.ly/cheap_gadget
Foto : Pengakuan tentang cinta Ilustrasi Mahasiswa Papua Di Jogja Yohanes D,  Papuansphoto/Photo


Foto : Pengakuan tentang cinta Ilustrasi Mahasiswa Papua Di Jogja Yohanes D, Papuansphoto/Photo

Amazing Offers: http://bit.ly/cheap_gadgets
“Pada malam Minggu, -malam yang terus menghantuiku-, ketika aku sedang begadang bersama kedua orang tuaku di seputaran lingkaran Abe. Tanpa sengaja kami melewati tempat penjualan kaset DVD dan CD. Tiba-tiba ayahku ditahan oleh seorang penjual kaset, dan ia bertanya “Pak apakah nona itu adalah anakmu, namanya Ross, bukan ?”“Ya” Jawab ayahku singkat.“Wa… Bapa….. anak bapa itu hebat dapat menangkis 5 rudal, kalau boleh saya mau coba”“Maksud om?”, Ayahku balik bertanya. “Walaaa….masahkan bapa nggak tahu atau bapa pura-pura nggak tahu, anak bapa itu kan menjadi pemeran utama dalam film BF, ini nih kaset terbarunya.” Kata penjual kaset itu sambil menunjukan kaset CD BF dengan judul Hot Ross yang bergambarkan diriku.

Sungguh dramatis……….!!! Hari itu duniaku berubah seketika……Saat aibku terbongkar
*****
“ROOOOOOSSSSS, kurang ajar. Anak jalanan, pelacuuuuur murahan.” Ayah dan ibuku meneriakan namaku dengan penuh kemarahan. Mereka sangat marah.
“Hancur….semuanya hancur, Ross, bapak tidak sangkah, ternyata kamu gadis pelacur.” Ayahku marah.
Aku tidak mampu mengelak. Tidak mampu membelah diri. Aku tidak sadarkan diri lagi. Aku kehilangan kendali. Aku bagaikan disambar petir.
Aku tidak ingat lagi apa yang terjadi setelah itu, yang aku ingat, kepalaku pening dan aku jatuh tersungkur. Ketika aku membuka mata, aku tidak tahu dimana aku berada. Badanku terasa sakit, otot-ototku lemas. Aku tidak dapat mengerakkan badanku. Aku mencoba melihat sesuatu di sekelilingku namun kepalaku terasa pening dan aku tertidur pinsang.
“Halo Ross, selamat pagi, selamat datang di rumah barumu.” Kata seorang ibu yang tidak aku kenal.
“Silahkan masuk, ini adalah rumahmu sendiri”, Katanya kepadaku, sambil mempersilahkan aku untuk duduk.
Tanpa malu aku langsung duduk di lantai. “Hai Ross duduk di kursi, jangan duduk di lantai, lantainya dingin” Kata ibu itu kepadaku. Namun aku tidak menuruti perkataannya, aku tetap duduk di lantai.
Ibu itu menuju ke belakang, mengambil segelas air putih dan memberikannya kepadaku. Ia mempersilahkan aku untuk meminum airnya. Ketika aku hendak meminumnya, tiba-tiba aku mendengar seseorang berkata kepadaku “Ros jangan,.. Ros.. jangan.”Aku bingung, minum atau tidak. Sementara si ibu terus membujuk aku untuk meminum airnya.

Aku seperti kembali kepada masa lampauku. Aku dihadapkan pada dua pilihan. Antara minum atau tidak. Sekarang pilihan ada padaku. Sementara aku kebingungan, masuklah seorang lelaki yang tidak aku kenal. Ia membawa seutas tali dan wajahnya bercahaya. Ia bertanya kepadaku. “Hai anakku, dimana perempuan tua itu?, aku mau mengikatnya karena ia sudah banyak kali menyesatkan orang-orang. Awas jangan sampai engkau pun disesatkannya. Apa yang engkau pegang itu?”“Ini adalah segelas air yang diberikan oleh perempuan itu kepadaku untuk diminum” Kataku. Langsung saja tanpa banyak berbicara lelaki itu menyambar gelas yang aku pegang dan membuangnya. Ketika gelas itu pecah, air yang ada dalam gelas itu berubah menjadi darah...........
********
Aku terbangun dari tidurku, ternyata semuanya hanya mimpi, tetapi sangat mengganggu hatiku. Aku bertanya-tanya dalam hati entah apa gerangan arti mimpi itu, ataukah itu akan terjadi pada diriku ataukah  hanya sebuah fatamorgana?. 

Dengan suara penuh kesesakan, Aku berseru, merontah-rontah “Oh...tidak...tidak, aku tidak mau mimpiku itu menjadi kenyataan. Aku tidak mau dijadikan sebagai pemeran utama dalam film BF. Aku tidak mau keperawananku direnggut oleh lelaki yang tidak bertanggung jawab. Aku tidak mau mengecewakan kedua orang tuaku. Aku tidak mau teman-temanku menjauh dariku. Aku tidak mau harga diriku diinjak-injak.

Aku dikembalikan pada permenunganku, sampailah pada batas kemampuan menanggung penderitaan, aku berkesimpulan “Aku adalah gadis cantik yang bodoh. Begitu bodohnya sehingga aku mengalami kemalangan ini.” 

Ternyata aku tidak bermimpi. Ini adalah kenyataan, kenyataan pahit yang sungguh-sungguh terjadi dalam hidupku, dalam duniaku. Apa boleh buat, “Nasi sudah menjadi bubur,” tidak ada pengampunan lagi bagi diriku. Kedua orang tuaku menelantarkanku, pacarku meninggalkan aku. Lelaki yang menjadikan aku objek pemuasan nafsunya kini menghilang dari duniaku, entah kemanah, aku tak tahu. 

Bersambung….

Posting Komentar

0 Komentar