Toponimi Badan Usaha di Era Otsus Papua

TOPONIMI BADAN USAHA DI ERA OTSUS PAPUA:
Analisis Dampak Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Politik di Kota Jayapura

Elisabeth Lenny Marit
Universitas Cenderawasih - Jayapura
sur-el: lenny_sanggenafa@yahoo.com

ABSTRAK

Tulisan ini bertujuan mengungkap tentang penamaan atau pemberian nama pada jenis-jenis korporasi (usaha) yang mengandung unsure satuan bahasa berupa sub kategori nomina, ajektiva, verba, numeralia, pronomina, dan sejenisnya. Penamaan atau acuan atas nama ini dikenal dengan istilah toponimi (bentuk tentang nama). Dalam bidang kajian ilmiah disebut studi antroponimi.
Fakta saat ini bahwa bermunculan nama-nama badan usaha yang cenderung bebas member nama sesuai karakter dan cirri lokal di era Otonomi Khusus Papua. Keberpihakan dan kekhususan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua cenderung membuka ruang demokrasi bagi orang asli Papua untuk memilih dan menentukan leksikon-leksikon atau pilihan kata nama sesuai nilai filosofis, sosiologis, dan politik.
Dalam perspektif inguistik, pada hakikatnya bahwa fungsi bahasa dapat mengungkap makna dan symbol dibalik kepemilikan nama jenis badan usaha tentang sebuah dunia ekonomi (bisnis) yang tersedia dalam pemahamannya sebagai sebuah realitas.
Tulisan ini mengambil sampel nama-nama badan usaha di Kota Jayapura Provinsi Papua. Pada prinsipnya, tulisan ini dielaborasi dengan ilmu linguistik dan ilmu ekonomi melalui pendekatan filosofis fenomenologis. Pendekatan tersebut dapat mengeksplorasi secara utuh sebagai sebuah fenomena sosial-budaya yang kompleks. Toponimi badan usaha di era Otsus Papua dapat diurai melalui analisis yang berdampakpada, yakni (1) aspek ekonomi, (2) aspek sosial-budaya, dan (3) aspek politik.

Kata Kunci: Toponimi, badan usaha, dan Otsus Papua








DAFTAR RUJUKAN:
Dua, Mikhael. 2008. Filsafat Ekonomi: Upaya Mencari Kesejahteraan Bersama. Yogyakarta: Kanisius.

Jendra, Made Iwan Indrawan. 2012. “Nama-Nama Diri Bermarkah: Studi Antroponimi Nama-Nama Mahasiswa Etnis Bali di Denpasar”. Disertasi Doktor. Denpasar: PPs-UNUD.

Pilliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

_________________. 2003. Post-Realitas: Realitas Kebudayaan dalam Era Post-Metafisika. Yogyakarta: Jalasutra.

Sibarani, Robert. 2004. Antropolinguistik: Antropologi Linguistik, Linguistik Antropologi. Medan: Penerbit PODA.

Sjafrizal.2012. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Posting Komentar

0 Komentar