Mnukwar, sebuah lembaga masyarakat sipil di Manokwari
meluncurkan kampanye penyadaran kritis, pembelaan hak-hak masyarakat,
dan kepedulian lingkungan dengan menggunakan media komik. Mnukwar boleh
disebut pionir penggunaan komik sebagai media advokasi di Papua Barat.
HINOKOFU adalah tokoh komik ini. Sosok
Hinokofu adalah lelaki muda dengan penampilan terpelajar. Ciri fisiknya
berkulit coklat, rambut keriting, wajah oval dengan hidung bangir, dan
tinggi badan semampai. Sikap dan gaya bicaranya menunjukan ia
kreatifitas dan inovatif.
Dalam sebuah diskusi yang melibatkan sejumlah aktivis masyarakat
sipil dan jurnalis akhir pekan lalu di Manokwari, Direktur Mnukwar, Andi
Saragih mengatakan bahwa Hinokofu merepresentasikan visi dan peran
Mnukwar. “Sebagai organisasi non-pemerintah, Mnukwar menjadikan komik –
Hinokofu dengan dua tujuan strategis: sebagai media pendidikan kritis,
dan media informasi yang mencerdaskan dan membebaskan,” kata Andi.
Dialog dalam Hinokofu menggunakan dialek Melayu – Papua. Atau
menggabungkan antara bahasa Indonesia baku dengan bahasa Indonesia yang
lazim digunakan di Papua. Jiwa dialog dalam cerita Hinokofu dibangun
dari gabungan dan rumusan fakta sosial yang terjadi – terdapat di
komunitas dan wilayah dampingan Mnukwar. Juga latar kondisi lingkungan –
alam di mana fakta-fakta sosial itu terjadi.
Aslinya Hinokofu adalah nama lokal untuk ular berwarna putih. Ular
ini banyak terdapat – memiliki habitat hidup di wilayah kepala burung
Papua. Tepatnya di kawasan pengunungan Arfak – Manokwari. Nama latinnyaMicropechis ikaheka.
Dengan memiliki panjang tubuh antara 40 – 50 Sentimeter dan diameter 3 –
4 Sentimeter. Ular ini tergolong sangat aktif dan berbisa, mematikan.
Hinokofu menggambarkan realitas kehidupan orang kampung terutama
dalam hubungan mereka dengan lingkungan alamnya. Termasuk juga hubungan
antara keduanya dengan dinamika perubahan dan akibat yang
ditimbulkannya.
Mnukwar berharap kehadiran Hinokofu bisa meretas kebekuan informasi
dan pendidikan yang selama ini menimpa rakyat kecil di kampung-kampung.
Lembaga ini juga memproduksi film dokumenter, doku-drama, dan indie,
pada konteks Papua Barat sebagai media advokasi. |PATRIX BARUMBUN TANDIRERUNG
Download; Mengenal Tanah Adat
0 Komentar