Rintihan dan Harapan untukmu Ibu: Goresan Hati Sang Anak


Cover Buku : Rintihan dan Harapan untukmu Ibu: Goresan Hati Sang Anak

Judul : Rintihan dan Harapan untukmu Ibu: Goresan Hati Sang Anak
Penyair : Agustinus Keiya
Penerbit : Jogja Bangkit Publisher
Tahun : 2016
ISBN: 978-602-0818-42-9

Sebentar lagi akan hadir buku 'Rintihan dan Harapan Untukmu Ibu: Goresan Hati Sang Anak' karya seorang penyair muda Papua, Agustinus Keiya.

Berikut ini adalah cuplikan pengantar Penyair:

Lakukan Sekarang, bukan besok atau 1 menit lagi karena mungkin sekedip matamu dia akan pergi tak kembali...

Perjuangan sang ibu dalam kehidupan seorang anak sangatlah berat dan banyak menuai rintangan, hambatan dan masalah. Walau demikian berbagai cara akan dia lakukan demi membahagiakan anaknya, meski terkadang hati seorang ibu tersakiti oleh tingkah laku  serta kepribadian sang anak yang belum dewasa. Hal itu tak akan merubah rasa sayang seorang ibu terhadap anaknya dan saat itu pula ibu akan selalu memaafkan segala bentuk kesalahan dari anaknya.

Seberapa besar cinta seorang anak terhadap ibunya tentu sang anak tak akan mampu membalas jasa-jasa budi baik seorang ibu, meskipun dia membayarnya dengan harta seluas samudera  raya bahkan seluruh isi dunia ini tak akan mampu membayar semuanya. Begitu besar cinta dan pengorbanan seorang ibu sampai nyawanya pun ikut dia pertaruhkan demi anaknya. 

Ibu adalah sosok yang begitu kasih kepada anaknya. Ibu memberikan segalanya kepada kita. Dan, istimewanya, dia tidak pernah berharap balasan dari anaknya atas segalanya yang sudah ia lakukan. Bagi para ibu, menyayangi anak-anak merupakan amanat yang harus dipertanggung jawabkan saat di akhirat nanti. Pertanyaannya: sudah berapa banyak balasan yang kita lakukan padanya selagi ia bersiarah di bumi? 

Seringkali, dalam tiap  hembusan napas dan benak anaknya pertanyaan tersebut diatas  bermekar mengukir bagai titik-titik embun dalam hidup. Menjalani kehidupan tanpa sesosok seperti seorang ibu, terkadang kebahagiaan di sepanjang hidup anak di mulai dari langkah awal bahkan dari nol. Jika ibu masih hidup, maka selama ini ibu tetap melangkahkan kaki untuk menciptakan kesempatan kehidupan lebih baik bagi  anak-anaknya. 

Namun jauh berbeda jika tiba waktunya ibu pergi di alam sana, susuri alam kudus bersama Sang Khalik, yang ada hanya kehampaan, jauh dari kasih sayangnya.
Kepergian seseorang yang kita sayang seperti ibu untuk selama-lamanya memang menyisakan sedih yang teramat dalam. Kesedihan yang kita rasakan, seakan milik kita sendiri dan tidak mau berbagi. Tetapi kita juga harus ingat, bahwa kesedihan yang berkepanjangan juga tidak akan baik untuk kita. 

Atas kesadaran itu, saya tuangkan kesedihan saya dalam syair – syair puisi sederhana ini. Suasana hati yang bersedih bagai setitik embun yang berjatuhan dari dedaunan, sehingganya kepedihan hati  yang telah tergores sejak ibu pergi tanpa kabar aku mengungkapkan rasa sedih serta rinduku melalui rangkaian kata yang sederhana. Karenanya penyair memberi judul “Rintihan dan Harapanku Untukmu Ibu: Goresan Hati Sang Anak. 

Dengan memberi judul diatas ini maka, segala bentuk kesedihan, kehilangan yang benar-benar memutuskan kebahagiaan saya bersama ibuku, hanya sekejap saja, ku coba mengulas dalam rangkaian kata yang sederhana atas kepedihan hati saya, saksinya sepuluh jari diatas keyboard.

Dalam buku kumpulan puisi ini penyair merangkaikan kata, yang dapat dibagi dalam tiga bagian yakni rintihan anakmu, harapan anakmu dan doa anakmu agar ia pun diampuni dan dikuduskan oleh Allah di tempat yang maha tinggi. 

Buku kumpulan puisi ini dapat terselesaikan atas bantuan orang-orang kukasihi. Untuk itu penyair mengucapkan terimakasih kepada mereka yang telah turut membantu dalam proses penyelesaiannya. Penyair juga mengucapkan terimakasih kepada abang Vitalis Goo yang bersedia untuk mengeditnya. 

Penyair juga menyadari kalau buku kumpulan puisi ini jauh dari sempurna, maka kami menerima saran dari kritik dari para pembaca demi kesempurnaan buku ini. 

Selamat menikmatinya!


Mauwa, 27 Maret 2016
Agustinus Keiya 



Diambil dari : http://kajpnews.blogspot.com/2016/08/rintihan-dan-harapan-untukmu-ibu.html

Posting Komentar

0 Komentar