Tambrauw dalam Sede Vacante

Oleh : Ley Hay 
Foto : Benediktus ke XVI
Benediktus ke XVI pasca mengundurkan diri sebagai pemimpin umat katolik pada 2013 silam merupakan ungkapan yang menghentak’kan dunia, namun karena alasan yang sangat mendasar maka tahta tertinggi dalam hirarki gereja Katolik harus kosong hingga beberapa waktu. Masa Kekosongan dalam tahta gerejawi ini sebelumnya pernah ada saat Paus Gregorius ke XII mengundurkan diri ( 1415), sehingga ketika Paus Benediktus ke XVI melakukan hal yang sama maka sejarah’pun terulang.

Saat ini Tambrauw ‘sedang’ dan akan menuju pada Sede Vacante. Menurut defenisinya, Sede Vacante adalah masa dimana terjadi kekosongan pada tahta tertinggi hirarki gereja katolik, namun tak ada salahnya jika menyelaraskan hal itu dengan Tambrauw yang saat ini memasuki pemilihan kepala daerah. Tambrauw dalam umur yang masih hijau ini memiliki dua pimpinan besar pemegang kendali, yakni pimpinan eksekutif dan legislatif.

Penetapan pimpinan legislatif pada 2014 lalu menetapkan Gabriel Titit, S.Si sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Namun sebelumnya pada tahun 2011, Mahkama Konstitusi setelah menimbang kasus gugatan oleh calon Bupati Drs. Manase Paa dan Alm.Paskalis Baru, S.pd maka menetapkan Gabriel Assem, M.si sebagai pemenang gugatan tersebut, itu berarti pimpinan tertinggi eksekutif kabupaten Tambrauw adalah Gabriel Assem, M.si.

Proses berlanjut hingga sekarang, tak ada sesuatu apapun yang mengetahui pasti tentang perziaraan hidup manusia. Gabriel Titit, S.Si hanya’lah kenangan, beliau tutup usia di umur tiga puluh sembilan tahun. Kematian’nya menghantarkan kekosongan pada tahta tertinggi dilegislatif hingga saat ini. Sementara Tambrauw saat ini dihadapkan dengan pemilihan kepala daerah, itu berarti Gabriel Assem, M.si akan menanggalkan jabatan’nya. Kekosongan tahta tertinggi pada eksekutif akan terjadi.

Tambrauw dalam Sede Vacante tentu menghasratkan beberapa orang untuk menempati kekosongan itu, namun tentang figur pemenang masih samar. Dahulu Santo Malachy ‘peramal’ asal Irlandia pada abab ke dua belas mampu melihat dan menuliskan serangkaian frase latin dan menggambarkan itu sebagai ramalan tentang paus yang akan datang, hasil ramalan’nya membawa Karol Josef Wojtya menjadi Paus Yohanes Paulus ke II.

Santo Malachy dan Tambrauw dalam Sede Vacante saat ini masih dalam tanya. Masyarakat hanya berpasrah bahwa dewi fortuna yang akan menentukan’nya. Dalam berkompetisi menduduki kekosongan dua tahta tersebut, sekalipun perang digelar, sopan santun harus diutamakan. Sejak Yunani dan Romawi kuno, istilah Art Politica telah lumra digunakan sehingga diharapkan para pencari Sede Vacante mampu menerjemahkan Art Politica secara sopan dan santun demi terwujud’nya pacem Communie/kedamaian bersam.
Ko'Sapa@2016

Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
  

Ko'Sapa@2016

Posting Komentar

0 Komentar