Kamus Melayu Papua dan Istilah Sehari-hari

Ist
Bahasa Melayu Papua memiliki sejarah panjang di tanah Papua (lihat Bahasa-Bahasa Papua dan Bahasa Indonesia dong bakalai di Tanah Papua). Bahasa Melayu Papua kemudian berkembang dalam varian logat (dialek) Pantai Utara, Pantai Selatan dan Pegunungan Tengah (Mee, Migani, Hubla, Yali, Lani dan Ngalum), bedasarkan pelafalan bahasa ibu masing-masing wilayah tersebut.  

Bahasa Melayu Papua secara umum di mengerti olah masyarakat dari kota hingga ke kampung-kampung, dari dari anak-anak hinga tete dan nene.  

Secara stuktur, bahasa Melayu Papua berbeda dengan bahasa Indonesia, dalam beberapa kata pengertiannya pun berbeda dengan pengertian dalam bahasa Indonesia. Kamus Melayu Papua dan Istilah Sehari-hari merupakan hasil penelusuran Komunitas Sastra Papua dalam mengumpulkan data kosa kata Melayu Papua.

Beberapa contoh bahasa Melayu Papua (MP) dan bahasa Indonesia (BI);

"Maria kam pu mama de di?" (MP)
"Maria mamamu dimana?" (BI)

dalam Melayu Papua; kam > kamu, pu > punya, de > dia.

"Bapa lapar ni kam ada masa apa eee?" (MP)
"Bapamu lapar, apa yang sudah kalian masak?" (BI)

Dalam Melayu Papua terdapat beberapa partikel tambahan seperti e, tetapi dalam kata seperti to, mo tidak di tambah huruf h > toh, moh dst.

Index Kosa Kata

A
Ambe: Ambil
Anana: Anak-anak
Adoh/ado/adu/aro: Aduh
Afker/Afkir: Kadaluarsa
Amber: Orang Berada (Pegawai negeri, Karyawan di perusaan) atau Pendatang (kata ini diserap dari Bahasa Biak)
Ale: Kamu
Alang-Alang: rumput Alang-Alang
Ade: adik

B
Baweto: Marah-marah
Bapa: Bapak/Ayah
Batariaak: Berteriak
Bage: Bagi
Balompat: Melompat
Blom/Blom: Belum
Blakang: Belakang
Bera: Berak
Bilolo: Siput laut
Beranak/branak: Melahirkan
Bes: Bis
Bini: Istri
Binongko: Kampungan
Bon-bon: Permen
Bangkret: Bangsat (biasa digunakan untuk memaki)
Balobe: Mencari ikan pada malam hari tanpa menyelam
Bale: Balik
Beso: Besok
Berger: Gelas bertangkai yang terbuat dari seng atau tembaga
Bela/Bla: 1. Belah, 2. Pukul
Bobo: Minuman keras lokal dari pohon bobo
Bokar/Bokmar/Tokar: Besar
Bus-bus: Semak belukar
Babingung: Kebingungan/linglung
Baek: baik
Bakalai/Bakulai: Berkelahi
Bayau; Tentara
Bore: Merayu/menggoda (kata ini di ambil dari akar pohon bore, akar tuba"
Bokor:  Pinggan besar yg cekung dan bertepi lebar 

C
Cakadidi: centil/genit
Cuki: bersetubuh
Cukimai: bersetubuh dengan ibu (mama), kata makian.
Co: coba
Cerek: Tempat air minum yg bercerat, dibuat dr tembaga, kaleng, dsb.

D
Dara: Darah
De: Dia
Dolo: Dulu
Dorang/Dong: Mereka
Dapa: Dapat
Deng; Dengan
Dusu: Kejar

F
Farek: Tidak peduli
Fly: Mabuk
Foya: Tipu
Fui-fui: Guna-guna (ilmu menyentet)

G
Garis: Korek Api
Goyang: Dansa/Menari
Gora: Jambu Kepal/Bol
Gode: gendut/gemuk
Gae: Tagae (terjepit), baku gae
Gyawas: Jambu biji
Gosi: alat kelamin pria
Goso: Gosok
Gula-gula: Permen

H
Hantam: 1. Pukul/Hajar. 2. ML (Baku hantan/Baku hajar > Berkelahi)
Hop: Stop
Hosa: Capek

J
Jang: Jangan
Jato: Jatuh
Jlaskan: Jelaskan

K
Kacuping: Kecil
Kastau: Memberi tahu
Kastinggal: Meninggalkan, membiarkan
Kamorang/Kamong/Kam: kalian
Ko/koi: Kamu/engaku
Kitorang/Kitong/Torang/Tong: Kita
Kasbi: Singkong
Keladi: Talas
Kaskado: Kadas (penyakit kulit)
Kolot/Klot: Alat kelamin laki-laki
Kaliabo: Lonte
Kayu: Metafora untuk kelamin laki-laki yang sedang ereksi
Kore/Kore-Kore: Mengusik
Kombrov: Gurita (serapan dari bahasa Biak)
Kakarlak: Kecoak (serapan dari Bahasa Jerman)
Komen/komin = Orang asli Papua (serapan dari bahasa Biak)
Ka: ke
Kacupling: Kecil
Kadera: kursi (serapan dari bahasa Portugis?)
Kaka: kakak
Kalabur: sembarangan, kurang teratur
Klakuan: kelakuan, sikap
Klemaring/kelemarin: kemarin
Kapala: kepala
Kapala batu: keras kepala
Karikil: kerikil
Karosi: kursi
Kincing: kencing
Kintal: halaman
Klir: warna
Konto: kentut
Koteka: pakaian tradisional laki-laki Hubula Lembah Balim
Kukis: kue
Kusu kusu: Kus Kus, hewan endemik Papua
Keker: Bidik, intip
Kelap: Lapar
Karao; mencuri
Krans: Koran

L
Lao-Lao: Bodoh, terlambat berfikir
Loyo: malas, lemas, tidak berdaya
Lur: intip
Lat; terlambat
Liat: Lihat
Laen: Lain
Langgar: Menyeberang

M
Mama: Mama/Ibu
Manggurebe/Mangkerebe: Berebutan
Manggarong: Mendengkur/ngorok
Mar: Mari
Maitua: mama tua
Mace: perempuan muda
Mangko: Mangkuk
Macang: macam, seperti
Malele: meleleh
Mampos: mampus, mati
Mancari: melakukan kerja
Mamayo: kaget, heran, takjub
Mangamuk: mengamuk
Mangarti: mengerti
Mangkali: barangkali
Maniso: sibuk/repot
Manyao: menyahut
Marinyo: polisi
Masu: masuk
Mata jalan: pangkal jalan, pertigaan
Mata ruma: keluarga inti
Meti: air surut
Makan bunuh: Makan banyak
Mono/Mono-Mono: terlambat berfikir
Mo: Mau
Molo/tum: menyelam


N
Nao-Nao: Bodoh, terlambat berfikir
Napo: Napsu/Genit
Noge: Teman (serapan dari bahasa Mee)
Nene: nenek
Nan: Nanti
Nae: naik
Nona: panggilan anak perempuan
Nasikray: Tikus (di gunakan di Wamena)

O
Oom Paman 
Ompai: Lelaki, (serapan dari bahasa Wandamen)
 
P
Pante: Pantai
Panta: pantat
Pake: Pakai
Paku: Pukul
Pica: Pecah
Pi/Pigi: Pergi
Pu/Pung: Punya
Paitua: Bapa tua
Pace: pemuda
Piso: Pisau
Palungku: tinju
Panakut/Panako: Penakut
Pangkotor: kotor
Parampuan: perempuan
Paskali: sangat tepat
Pata: patah, petik
Pica: pecah
Piso: Pisau
Polo: peluk
Pono: penuh
Poro: perut
Puti: Putih
Plan/Plan-Plan: Perlahan/Prelahan-lahan

R
Reken: hitung
Rabik/Rabe: Sobek/Robek
Rep/Ref: karang di laut
Ruma: Rumah

S
Sa: Saya
Seno-Seno: Bodoh, terlambat berfikir
Sekola/Skola: Sekolah
Su/suda: Sudah
Sagero/Saguer: Minuman keras lokal yg diperoleh dari mayang kelapa
Sebla: Sebelah
Sei: Menghindar/Mengelak
Smangat: Semangat
Slep: Terpeleset
Sopi: hasil produk lain atau penyulingan sagero, sama minuman keras juga
Sono: nyenyak
Soa-soa: biawak
Saham: kangguru (serapan dari bahasa Marind)
Suanggi: setan/hantu/makhluk jadi-jadian
Swara: Suara

T
Talipa: Terlipat
Tatutup: Tertutup
Tempo: Cepat
Testa: Dahi
Tidor: Tidur
Tra/Tara: Tidak
Trus: Terus
Tagoyang: Bergoyang
Tabale: Terbalik
Tabuka: Terbuka
Tatoki: Membentur
Tlamburan: Terhambur, Berhamburan
Tete: Kakek
Teteruga: Kura-kura/Penyu
Tafiaro: jalan-jalan tanpa tujuan (serapan dari bahasa Manado yang arti sebenarnya dalam bahasa Manado adalah terhambur, berantakan)
Toki: 1. Ketuk. 2. Minum Miras

U
Urip: Burung Nuri

W
Wang: Uang

Y
Yombex/Yongkru; Iya (Yombe; serapan dari bahasa Biak yang kemudian di tambah huruf x)
Yaklep: Ungkapan untuk seseorang yg kurang disukai/dipakai dalam bercanda
Yakob: Burung kakaktua

Bagi yang ingin memakai, mengutip kamus ini harus mencantumkan alamat link atau Komunitas Sastra Papua sebagai sumber kutipan.
Ko'Sapa@2016

Posting Komentar

1 Komentar

Unknown mengatakan…
Orang Intan Jaya bukan suku moni. Mereka Suku Mugani. Mohon diperbaiki. Terimakasih!