Oleh : Norbert Kemi Bobi*)
Norbert Kembi Bobi |
Sastra Papua---Dalam Upaya menciptakan generasi yang berkarakter,
berbagai upaya sedang dan telah dilakukan oleh berbagai kelembagaan, baik
lembaga pendidikan formal dan non formal, dan Organisasi manapun guna
menjadikan individu yang matang dalam berkarakter. Untuk menjelaskan mengenai
pendidikan karakter, perlu diketahui makna dasar kata yang menjadi karakter
seseorang.
Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara
sadar untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan. Hadirnya lembaga pendidikan
telah melahirkan lebih dari satu jiwa yang memiliki pengetahuan akan pentingnya
berpendidikan.
Pendidikan merupakan tolak dasar sesorang untuk mengikuti
penambahan pengetahuan secara berjenjang, diawali dari pendidikan anak usia
dini, pendidikann dasar, menengah pertama, menengah atas, perguruan tinggi
sampai pada program magister. Dan banyak diantaranya yang terus mengembangkan
pendidikan dengan berbagai gelar.
Karakter menurut Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan
Nasional, karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas
tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara. Karakter merupakan nilai pada individu yang
menjadikan individu tersebut bermoral dan bermartabat serta menunjukan
simpatinya terhadap lingkungan sosial.
Pendidikan karakter dimulai saat anak usia dini, karena
otak seorang anak menerima setiap stimulus berupa visualisasi maupun audio yang
berasal dari lingkungan sekitarnya. Pendidikan karakter yang dilakukan secara
bertahap mulai dari peranan keluarga, lingkungan sekitar, lingkungan sekolah,
kampus dan Lingkungan sosial.
Dalam pelaksaan pendidikan karakter, dengan tujuan mengembangkan
individu yang tidak hanya berintelektualitas, namun memiliki integritas diri
yang mana menjadikan individu tersebut bermartabat dan bermoral.. “Salah satu
contoh sederhana yang terjadi, seorang anak yang meminta uang untuk membeli
sesuatu, tetapi anak tersebut membeli rokok.”
Atau seandainya ditemukan pemuda yang mengkonsumsi
minuman keras atau beralkohol, yang mana hal tersebut telah melanggar aturan
agama. Maupun Petugas Parkir, Sopir yang menarik pajak lebih dari tarif. Banyak
kita jumpai di lingkungan kita di Indonesia khusunya papua terjadi korupsi,
kekerasan, perusakkan, kejahatan seksual, Tindakan yang melanggar HAM (Hak
Asasi Manusia), perkelahian masa, kehidupan yang konsumtif, malpraktik,
kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya.
Berbagai penyimpangan terhadap norma-norma yang terjadi
menandakan bahwa lemahnya pendidikan karakter di berbagai sisi. Belum banyak
masyarakat yang menyadari pendidikan karakter yang sesungguhnya. Adapula yang
memahami, namun lalai untuk mempraktikkannya.
Pembuktian individu yang memiliki
karakter akan terlihat dalam proses perkembangan usia dan praktik sederhana
dilapangan, terlebih saat memperoleh pekerjaan maupun jabatan. Salah satu
penerus bangsa, pembaharu masa kini dan masa depan bangsa bergantung pada
pelaku atau pemimpin yang memiliki pribadi yang berkarakter.
Dengan Tujuan pendidikan karakter guna memproses
individu sebagai pribadi yang berperilaku baik, sekaligus mengembangkann
potensi keimanan, afektif individu sebagai manusia dan dan warganegara yang memiliki
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Juga mengembangkan kebiasaan perilaku
individu yang terpuji yang sejlan dengan nillai universal dan individu tersebut
menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan serta menjadikan
lingkungan baik sekolah, kampus maupun tempat kerja sebagai llingkungan yang
aman, jujur, bersahabat dengan rasa bangga yang tinggi.
Berbagai upaya penyelasaian
dilakukan dengan membentuk peraturan undang-undang, penguatan hukum,
peningkatan upaya pelaksanaan dan alternative pendidikan di lembaga pendidikan
formal. Karena pentingnya generasi bangsa yang berkarakter, maka kurikulum
nasional Indonesia, pada tahun 2013 mulai menggabungkan pendidikan karakter
kedalamnya. Saat ini diseluruh daerah menyesuaikan dengan pendidikan karakter
tersebut.
Pendidikan karakter dapat berguna pada individu yang
pola pikir (kognitf)nya terbuka. Dari pembahasan diatas, individu dapat
mengerti tujuan dan pemanfaatannya secara bijak untuk mulai menerapkan
dilingkungannya baik secara individu maupun kelompok. Ada beberapa hal yang menjadi pilar dasar
untuk membentuk individu sebagai pribadi yang berkarakter, yaitu Agama,
Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional.
1.
Agama : Sebagai masyarakat yang
beragama, pada setiap agama mengajarkan kebaikan dan kebenaran yang ada dalam
aturan agama yang mana bertujuan menjadikan manusia yang beriman dan bermoral.
Dalam aspek apapun, baik secara politis kehidupan kenegaraan pun didasari pada
agama.
2. Pancasila : Nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila ditegakkan atas dasar prinsip kehidupan berbangsa
dan bernegara yang tertuang pada Pancasila sendiri dan UUD 1945. Artinya, Nilai
tersebut mengatur kehidupan politik, hokum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan
seni. Dengan tujuan menjadi warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan dan
dapat mengaplikasikan nilai pancasila tersebut dalam kehidupannya sebagai warga
negara.
3.
Budaya : Suatu kebenaran bahwa
dimanapun nilai budaya selalu digunakan dalam pendidikan dengan pendekatan
budaya setempat. Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan arti dalam hubungan
antar anggota masyarakat. Sehingga nilai budaya berperan penting dalam
pendidika karakter.
4.
Tujuan Pendidikan Nasional : Sebuah
upaya yang dilakukan oleh Negara untuk menjalankan tugas pemberian pengetahuan
dan wawasan kepada individu dalam lembaga pendidikan untuk menjadi
intelektualitas dan dikembangkan pendidikan karakter dalan pendidikan formal
sehingga individu menjadi seimbang dalam penddidikan akademik dan pendidikan
karakter.
Berdasarkan empat pilar membangun karakter, maka
nilai-nilai tersebut telah teridentifikasi sebagai berikut :
Nilai
|
Deskripsi
|
Religius
|
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama, toleran terhadap ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan
pemeluk agama lain
|
Jujur
|
Perilaku individu yang menjadika dirinya selalu dapat
dipercaya
|
Disiplin
|
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan
|
Tanggung Jawab
|
Sikap dan tanggung jawab seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap dirinya sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), Negara dan Tuhan yang maha
kuasa
|
Kerja Keras
|
Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dann tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya
|
Mandiri
|
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
|
Kreatif
|
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil yang baru dari sesuatu yang telah dimiliki
|
Toleransi
|
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, ras, etnis, pendapat sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya
|
Demokratis
|
Cara berikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain
|
Cinta Damai
|
Sikap, Perkataan dan Tindakan yang meyebabkan orang
lain merassa senang dan aman atass kehadiran dirinya
|
Rasa Ingin Tahu
|
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lenig mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,,
dilihat dan didengar
|
Semangat Kebangsaan
|
Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya
|
Gemar Membaca
|
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bahan bacaan yang memberikan wawasan dan kebajikan bagi dirinya
|
Peduli Sosial
|
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan
|
Peduli Lingkungan
|
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan ala sekitarnya dan mengembangkan upaya-uapaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi
|
Menghargai Prestasi
|
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta
menghormati keberhasilan orang lain
|
Bersahabat/Komunikatif
|
Tindakan yang memeperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul dan bekerjasama dengan orang lain
|
Cinta Tanah Air
|
Cara berpikir, bersikap dan melakukan yang menunjukan
kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa
|
Dengan memahami nilai-nilai diatas, maka segenap
individu dapat menjadi sumber daya manusia yang berkarakter demi kemajuan
bangsa. Individu mampu memberdayakan dirinya untuk memiliki nilai-nilai baik yang
telah tertuang dalam empat pilar pembentuk karakter bangsa yaitu agama,
pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Sehingga terciptanya pemimpin
bangsa yang berkarakter yang menjunjung tinggi nilai yang dikatakan sebagai
pribadi yang berkarakter.
Selain Peratutan Undang- undang yang dibuat, Alternatif
lain yang dapat digunakan adalah edukasi. Pendidikan karakter dapat dimulai
sejak anak usia dini, peran keluarga sangat dibutuhkan, karena anak tersebut
tumbuh dan berkembang bersama keluarganya. Sisi lain lingkungan sangan
membentuk pola pikir anak tersebut hingga remaja dan dewasa.
Pendidikan
karakter sangat diperlukan pula diterapkan dalam lembaga pendidikkan mulai dari
tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Karena lembaga pendidikan mendidik
individu dalam waktu lama minimal tiga tahun sehingga peranan lembaga
pendidikan sangat diperlukan. Selain di Lembaga pendidikan formal, tempat
pendidikan non formal juga tak kalah penting, proses pembentukan mental dengan
bertatap alam maupun sosial.
Pendidikan karakter akan sangat mempengaruhi individu
setelah menjadi dewasa atau memasuki dunia kerja atau profesi. Membangun dan
melahirkan generasi yang berkarakter tidaklah muda, perlu dukungan dari setiap
kalangan dan setiap pemangku kepentingan yang ada di Indonesia. Dan proses
tersebut terus berjenjang dan dilakukan dengan praktik atau perilaku sederhana
setiap harinya.
Individu yang berkarakter menjadi suatu kebanggan terhadap
dirinya sendiri, dan ikut menciptakan sebuah bangsa yang bermoral, bermartabat
dan menjunjung tinggi nilai – nilai karakter. Yang pada akhirnya keinginan
memajukan suatu daerah, bangsa dan negara menjadi nyata dan dikagumi bangsa itu
sendiri dan bangsa lain.
Penulis adalah, Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNCEN
0 Komentar