Cerita Rakyat Lembah Baliem Dibukukan

Wamena-Papua yang didiami oleh sekitar 250 suku ini menyimpan aneka keunikan dan sarat dengan nilai-nilai kearifan yang perlu dirawat dan dihargai sebagi identitas budaya. Salah satu kenunikan ini adalah cerita rakyat. Dari Timur ke Timur adalah sebuah cerita rakyat Papua yang diangkat menjadi buku cerita setelah cerita rakyat ini mengendap puluhan tahun di masyarakat Lembah Baliem. Buku cerita "Dari Timur ke Timur’" ini akan diluncurkan, Rabu (23/9) pagi di Hotel Baliem Pilamo, Wamena. Menariknya, buku ini juga dibekali dengan buku panduan guru untuk menceritakan buku cerita "Dari Timur ke Timur" ini  kepada murid-muridnya.

Cerita ini ditulis oleh Nicodemus Richardus Lokobal setelah sebelumnya sering disampaikan hanya melalui cara bertutur turun temurun oleh warga Lembah Baliem dan diterbitkan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI).

"Cerita dari Timur ke Timur berisikan nilai-nilai kehidupan serta kebaikan. Diharapkan, kumpulan cerita rakyat ini menjunjung semangat Pakima Hani Hano yang artinya bersekutu adalah baik dan indah. Itulah inspirasi yang mendasari Nicodemus Lokobal saat menulis 12 cerita dalam buku baik seri satu dan dua," ujar Area Manager WHI Cluster Jayawijaya, Andrie C Lumy kepada SP, Selasa (22/9) siang. Dia mengatakan, proses pembuatan buku ini membutuhkan waktu setahun.

"Awalnya dimulai dari Pak Nicodemus Richardus Lokobal yang bercerita dan menulisnya, lalu kami bersama-sama memeriksanya. Sesudah itu, kami mengumpulkan 30 orang tokoh adat untuk membahas cerita ini. Kemudian, kami kumpulkan tokoh agama lagi untuk memberikan masukan. Setelah itu, kami libatkan guru-guru dan anak-anak untuk membacanya," ujarnya.

Hasilnya, anak-anak memberikan masukan bahwa mereka belum mengerti alur cerita ini. "Setelah kami perbaiki dan kembali kami meminta anak-anak untuk membaca, untuk mengetahui apakan mereka mengerti alur ceritanya dan ternyata mereka menyepakati bahwa mereka sudah paham ceritanya. Setelah itu, baru kami cetak dan jadikan buku," ujarnya.

Dia menjelaskan, buku ini disajikan dengan menarik supaya anak-anak semakin gemar membacanya, dan semoga buku ini dapat mengilhami semua pihak untuk mengembangkan kecintaan kepada budaya yang ada di Lembah Baliem dan semakin bersemangat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Papua

Asal cerita pun dari berbagai Kampung di Lembah Baliem, Wamena dan di seri satu ini hadir cerita seperti Pemuda Pemudi Mencari Yoo di hutan dari Kampung Kurima-Assolokobal, kemudian cerita Hipere dan Nenek Musannikhe asal cerita Kampung Asolokobal, lalu Nabulal Habulal asal cerita Lembah Baliem, kemudian Kisah Soup Eken dan Yelekena asal cerita Baliem Selatan, Distrik Asolokobal, Aso Watipo, Aso Wetapo, Uwe Elesi, Kurima. Kemudian cerita Berniat Mencari Udang di Kali asal cerita Kampung Anelaak, lalu cerita Berteman Dengan anjing Mosopan asal Kampung Hestum Aso Lokobal. Seri dua hadir cerita Mencari Udang di Sungai Sugun Yago asal Kampung Long Aput, cerita Elang Emas asal cerita Kampung Loong Aso, kemudian cerita Dialog Babi asal cerita Asolokobal.

Kemudian, cerita Percikan Kisah Yatim Piatu cerita dari Kampung Balim, lalu cerita Percikan Kisah Yatim Piatu asal cerita Kampung Lembah Baliem, kemudian Petualang Kuskus asal Kampung Balingga-Tiom, cerita Bakar Batu Udang dan Buah Tuke asal cerita Kampung Hubula.(Robert Isidorus/PCN Suara Pembaruan)

Sumber; www.beritasatu.com

Posting Komentar

0 Komentar