Wamena - Buku kurikulum
Pakima Hani Hano dalam bahasa Dani yang mempunayi arti Bersekutu Itu
Baik dan Indah dinilai layak direplikasi berbagai sekolah dasar
Kabupaten Jayawijaya dan Lany Jaya.
Kurikulum Pakima Hani Hano adalah kurikulum muatan lokal yang telah dijalankan selama 3 tahun di 12 sekolah dasar di Wamena. Kurikulum ini dinilai tepat karena mampu mengeloborasi budaya masyarakat dengan program pendidikan nasional.
Itu yang terungkap dalam hasil seminar Hasil Evaluasi Proyek Papua Pendidikan Damai (Papeda) dan Peluncuran Buku Kurikulum Pakima Hani Hano serta buku cerita rakyat ‘Dari Timur ke Timur’ di Wamena tanggal 22-23 September 2015 di Wamena, Papua.
Staf Ahi Bupati Kabupaten Jayawijaya Kondar Siregar mengatakan kurikulim Pakima Hani Hano mengajarkan anak betul-betul berdemokrasi, bersosialisasi, menghormati orang lain lalu berlajar keadaan alam dan semua program studi dapat dipelajari dalam kurikulum Pakima Hani Hano.
“Saya menilai tepat bila kurikulum ini digunakan karena mudah dipelajari karena penuh interaksi antara murid dan guru,“ ujarnya kepada SP usai kegiatan tersebut.
Di tempat yang sama, Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya Christ Talubun menilai hal ini sebagai program yang sangat bermanfaat bagi Kabuapaten Lany Jaya karena kurikulum ini sesuai dengan kearifan lokal.
“Ini pembahasan yang lama juga dan bukan sebentar. Dimulai dari tahun 2012 dan Kabupaten Lany Jaya sendiri sangat menerima baik karena bermanfaat bagi pelajar di Kabupaten Lany Jaya,“ ujarnya.
Sementara itu, rekomendasi seminar ditandatangani berbagai kalangan yang ikut membahas evaluasi tersebut seperti Kepala Sekolah SD Adven Maima Anie Joice Nirupu; Kepala Sekolah SD Inpres Tiom, Parwoto; lalu tokoh masyarakat Bonifacius Huby; tokoh agama Pater Frans Lisout; dan James Bahasa dari tokoh adat; Charles Sinaga dari Wahana Visi Indonesia; dan Harry Cristian dari USAID Prioritas. Dari pemerintah yakni perwakilan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Papua Ponto Yalipele; Lauren Lagowan dari Bappeda Kabupaten Jayawijaya, serta Kendi Wanimbo dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lany Jaya.
Rekomendasi itu berisi beberapa poin, seperti metode pembelajaran dari hasil proyek Papua pendidikan damai (Papeda) layak dan siap direplikasi pada sekolah-sekolah dasar yang ada di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Lanny Jaya.
Kurikulum Pakima Hani Hano adalah kurikulum muatan lokal yang telah dijalankan selama 3 tahun di 12 sekolah dasar di Wamena. Kurikulum ini dinilai tepat karena mampu mengeloborasi budaya masyarakat dengan program pendidikan nasional.
Itu yang terungkap dalam hasil seminar Hasil Evaluasi Proyek Papua Pendidikan Damai (Papeda) dan Peluncuran Buku Kurikulum Pakima Hani Hano serta buku cerita rakyat ‘Dari Timur ke Timur’ di Wamena tanggal 22-23 September 2015 di Wamena, Papua.
Staf Ahi Bupati Kabupaten Jayawijaya Kondar Siregar mengatakan kurikulim Pakima Hani Hano mengajarkan anak betul-betul berdemokrasi, bersosialisasi, menghormati orang lain lalu berlajar keadaan alam dan semua program studi dapat dipelajari dalam kurikulum Pakima Hani Hano.
“Saya menilai tepat bila kurikulum ini digunakan karena mudah dipelajari karena penuh interaksi antara murid dan guru,“ ujarnya kepada SP usai kegiatan tersebut.
Di tempat yang sama, Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya Christ Talubun menilai hal ini sebagai program yang sangat bermanfaat bagi Kabuapaten Lany Jaya karena kurikulum ini sesuai dengan kearifan lokal.
“Ini pembahasan yang lama juga dan bukan sebentar. Dimulai dari tahun 2012 dan Kabupaten Lany Jaya sendiri sangat menerima baik karena bermanfaat bagi pelajar di Kabupaten Lany Jaya,“ ujarnya.
Sementara itu, rekomendasi seminar ditandatangani berbagai kalangan yang ikut membahas evaluasi tersebut seperti Kepala Sekolah SD Adven Maima Anie Joice Nirupu; Kepala Sekolah SD Inpres Tiom, Parwoto; lalu tokoh masyarakat Bonifacius Huby; tokoh agama Pater Frans Lisout; dan James Bahasa dari tokoh adat; Charles Sinaga dari Wahana Visi Indonesia; dan Harry Cristian dari USAID Prioritas. Dari pemerintah yakni perwakilan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Papua Ponto Yalipele; Lauren Lagowan dari Bappeda Kabupaten Jayawijaya, serta Kendi Wanimbo dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lany Jaya.
Rekomendasi itu berisi beberapa poin, seperti metode pembelajaran dari hasil proyek Papua pendidikan damai (Papeda) layak dan siap direplikasi pada sekolah-sekolah dasar yang ada di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Lanny Jaya.
Keberlanjutan pengembangan kurikulum Pakima Hani Hano membutuhkan
penetapan peraturan perundang-undangan dalam bentuk Peraturan Bupati
Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Lanny Jaya.(Robert I Vanwi/HS Suara Pembaruan)
Sumber; http://www.beritasatu.com/pendidikan/309300-kurikulum-lokal-pakima-hani-hano-layak-direplikasi.html
Sumber; http://www.beritasatu.com/pendidikan/309300-kurikulum-lokal-pakima-hani-hano-layak-direplikasi.html
0 Komentar