Oleh,
Timo Marten*
Hamba
bertanya pada sang empunya kata-kata
Berharap jawaban nyata berbentuk sukacita
Berharap jawaban nyata berbentuk sukacita
Abdi
mengais tiap potongan waktu padamu mahaguru
Apa daya perjuangan waktu berbentuk semu
Apa daya perjuangan waktu berbentuk semu
Sahaya
meraih mimpi padamu kumpulan kertas
Sekiranya tuan menjawab cerdas pada torehan tinta berbekas tak dilepas
Sekiranya tuan menjawab cerdas pada torehan tinta berbekas tak dilepas
Ananda
menggapai nilai padamu mahaguru ilmu
Menemu keluh bersanding jemu di bawah kejaran waktu
Menemu keluh bersanding jemu di bawah kejaran waktu
Duka
kami terukir di sini
Lara kami menjejak entah sampai nanti?
Lara kami menjejak entah sampai nanti?
Nadi
kami berdenyut gegap
Mencium hawa pengap oleh amis jantung sang petarung
Mencium hawa pengap oleh amis jantung sang petarung
Kalaulah
tuan berbakti pada kata hati
Lantas dengan apa melunakkan dengki?
Lantas dengan apa melunakkan dengki?
Kalaulah
paduka menguping kidung duka adinda
Dengan apa lonceng gereja mendendangkan sukacita?
Biarkan abadi di titian bernanah nan sarat azab!
Dengan apa lonceng gereja mendendangkan sukacita?
Biarkan abadi di titian bernanah nan sarat azab!
Kami
menghamba pada peracik lirik-lirik magis
Bukan lantaran memburu prestasi dan prestise
Bukanlah pula oleh jampi-jampi jenaka di bawah kamboja
Bukan lantaran memburu prestasi dan prestise
Bukanlah pula oleh jampi-jampi jenaka di bawah kamboja
Demi
keabadian kita katanya
Atas nama lukisan sang empunya nan baka katanya
Atas nama lukisan sang empunya nan baka katanya
Toga
hanya penikmat sesaat
Bukan pengabdi pada yang sesat
Bukan pengabdi pada yang sesat
Kami
menanti yang pasti di tiap ketukan nurani
Pada peluh bercampur keluh menggapai ilmu
Sekiranya kelak jadikan tetesan embun mutiara,
bagi musafir-musafir pencari nilai surgawi
Pada peluh bercampur keluh menggapai ilmu
Sekiranya kelak jadikan tetesan embun mutiara,
bagi musafir-musafir pencari nilai surgawi
Padamu
tuan kami berharap
Kasih tak redup bersama zaman yang pengap
Kasih tak redup bersama zaman yang pengap
Lilin
kami menyala dalam gelap
Sedianya tuan tinggal tetap
Terangi budi nan samar redup
Sebab nanti balas budi tetap hidup
Sedianya tuan tinggal tetap
Terangi budi nan samar redup
Sebab nanti balas budi tetap hidup
Jayapura, 1 April 2016
0 Komentar