Luka Kehidupan

 
(Foto: ist)
menari bersama senyuman dalam malam tanpa kegelapan.
menangis tanpa air mata dalam kepedihan.
luka itu masih dirasai dalam  pancaran mata,
tawa yang dulu sempat terasa,  hilang bersama bintang.
menghapus jejak sejarah dalam ladang rumput rekayasa,
berlari bersama angin membawa harapan.
hari berganti,  nyawa-nyawa pergi meninggalkan raga.
kasih dinanti, maut  didapat.
bahagiakah kalian?   
harapan kami pupus
bersama merdeka yang dirampas, telah pergi.

kini hanya doa yang tersisa
bagai lembaran kertas putih,
meneteskan jalan perjungan ini yang kami tapaki
menunggu goresan tinta hitam bersama kami
menuju bintang, menggoreskan sejarah merdeka.

Imelda Yohana Tebai
Semarang, 23 Juni 2016 


Posting Komentar

0 Komentar