Karya, Kwambre Mio
Ketika silau cahaya mentari pagi
menyambar
Tubuhku yang
letih, aku terasa ngilu, entalah
ketika aku memandang jalan-jalan
yang berlubang,
kurasa ayunan kaki terantuk...
terngiang kembali, kisah anak-anak jalanan...
yang selalu berseru....
di mana penguasa ......?
Anak-anak jalanan berkarya untuk
jalan....
Anak Jalanan.... itu sapaan khas
mereka
menyambut kami.
dalam bahasa ilmiah
sekalipun,
anak-anak jalanan...tetap
anak-anak jalanan ......
Anak-anak jalanan
berkarya untuk jalan....
merubah jalan untuk pejalan
kaki
takan terpupus dari ingatan
kita
wahai anak-anak jalanan
waktu kian berjalan,
Bunga kurulu bermekaran,
sepasukan prajuritnya terbentang,
di alam yang kian berwarna jingga,
Tak seindah dalam jiwamu Penguasaku...
Kau berdiri kokoh di atas lapangan
hati yang penuh cinta,
bertanah egois dan ambisiusmu
mebutakan nuranimu
pandanganlah kami sebagai
manusia....
Hay penguasa .....
Kini hingga nanti,
bunga kurulu akan bertunas dengan
penuh Kasih, dan cinta
dan panggilan tuk rakyat kami
hingga tak tergoyahkan......
Begitulah Kisah anak-anak jalanan
Yang peduli terhadap rakyat
untuk mengubah jalan jalan
berlubang di kota wamena
dengan usaya dan karya mereka
sendiri
Save anak-anak jalanan
0 Komentar