Misteri lagu “Nane Maico”

Kayupulo, foto;Soul Food - blogger
Oleh: Daniel Randongkir (*)

Bagi sebagian besar orang Kayupulo di teluk Humboldt (Port Numbay), lagu berjudul “Nane Maico” yang dtulis oleh Johanis Jouwe tentunya sudah tidak asing lagi. Tidak ada informasi yang akurat kapan lagu ini diciptakan. Lagu ini pertama kali dipopulerkan oleh Band “Rio Grime”, salah satu Group Band asal Papua pada dekade 1980-an. Kami patut berterima kasih kepada saudara France Djasman, yang telah memberikan lirik lagu tersebut kepada Band Rio Grime di Jakarta.

Lirik lagu ini secara umum mengisahkan tentang seseorang yang hendak menyambut kedatangan “Orang lain”, yang sedang menggunakan perahu. Tidak ada penjelasan lebih jauh, tentang siapakah “Orang lain” itu dan dari mana dia datang?

Berikut lirik lagu “Nane Maico” dan terjemahan bebas bahasa Indonesia:

Nane maico..., nenane maico... (Cepat kesini, ayo cepatlah kesini)
Trungu to mo khija, Ne soru t’bae (Jangan menoleh ke belakang, Engkaulah yang saya tunggu)
Nane..., nane.... maico.... (Cepat, cepat, kesini)

(Reff)
Sau maico..., sau maico... (Dayunglah kesini, dayunglah kesini)
Sau maico...., ooo...eee.....(Dayunglah kesini...)

Ada kebiasaan orang Kayupulo bahwa pantang menyebut secara eksplisit nama tokoh atau objek tertentu yang dihormati. Memanggil nama orang yang lebih tua, tokoh masyarakat, roh-roh halus, atau benda-benda keramat, harus menggunakan istilah sapaan seperti Paman, Bapak, Ondoafi, atau juga menggunakan nama yang disamarkan dalam bahasa Kayupulo.

Kembali kepada lirik lagu Nane Maico di atas, jelas sekali bahwa tokoh yang dipandang sebagai “Orang Lain” yang ditunggu adalah suatu objek yang masih menjadi misteri. Tokoh tersebut bisa saja seorang yang akan membawa sesuatu “harapan akan kebahagiaan”, atau bisa saja objek misterius yang dimaksud adalah “kebahagiaan” itu sendiri.

Dalam banyak kasus, ada lagu-lagu dalam bahasa daerah Papua dengan lirik yang sederhana tapi memiliki makna tersembunyi yang masih menyimpan misteri. Jika sekilas dilihat, sepertinya tidak memiliki alur cerita yang jelas. Namun jika dicerna lebih dalam, ternyata banyak istilah yang disamarkan untuk menyebut atau menyapa objek tertentu. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi kita sekalian untuk menemukan makna dibalik lirik lagu-lagu lokal Papua.

(*) Penulis adalah Alumni Antropologi Universitas Cenderawasih

Posting Komentar

0 Komentar