FREEPORT


Di sini rintih merintih tiada tereja diujung duka
Di sana busa membusa lidah bercabang mengeja seribu bahasa
Seluruh mata penjuru dunia menatap 
Lentera bumi yang terpancar benderang di bumi perutku
Berlomba mengincar banyak kaki bersepakan merebutnya
Tuan dan nyonya menjadi ayam jantan
Beradu patok hingga menggepak sayap
Bernanah, berdarah sampai bulu terkulai
Sedang daku menenggok lumuran kata-kata
Yang berserakan di layar media elektro dan cetak
Lalu di mana aku dalam helatan nafasmu yang berembuk ini
Seribu sembilan ratus enam puluh tujuh di lampau
Langit bercumbu mesra bibir dengan kapitalis Amerika
Simponi asmaramu tercipta lubang freeport mendalam
Menggapungkan duka nestapa anak negri
Di telaga taling limbah mu daku berenangi tanggis
Karya: Aleks Giyai
Hollandia, 22/02/17

Posting Komentar

0 Komentar