PUISI KOPI



KAU TUMPAHKAN

Seperti gula yang kau balurkan dalam jiwa mu
bagaikan kopi yang kau adukan dalam nalar mu
ibarat air panas yang kau tuangkan dalam hati mu

Pada aroma harta kau mencium di indera mu
pada manis bumi kau menjilat di bibir mu
pada mulut ku kau tuangkan kopi pahit mu

Aku berseru nan menderu
aku teriak hingga menderak
kopi mu terlalu pahit, aku tak suka pahit ini
beri sedikit pemanis bagiku
terdengar cangkir beradu tangis tergenang

Aku tumpah hingga membasah
aku jatuh sambil mengaduh
kau tumpahkan secangkir kopi
yang terlalu pahit bagiku

Hollandia, 12/10/2016


BAGAI SECANGKIR KOPI

Jika kau berikan sejuta kopi
pasti ku berikan sejuta gula
akan abadi dalam genangan
jadi sepasang secangkir kopi

Pada secangkir kopi pasti
kearomaannya melampaui segalanya
dalam ketentraman berseduh rasa
menikmati teguk liku langkah

Dalam setiap lelehan rasa
melumuri langit jiwa berpadu
kita bingkaikan semua hasrat
pada impian yang tak usai
bersama dalam segelas kopi

Hollandia, 01/10/2016


TERPAHIT


Seduh kopi terasa menyengat
pada setiap hirup aromanya
namun bau amis tanah pun melumbung
di kala tuai secangkir kopi

Kopi tertumpah meleburnya di tubuh
aku pun tergelincir tersungut mengaduh
terbadur kopi, gula bercampur darah
terasa terpahit aromanya di bibir

Setiap lidah penjuru berlomba
mencicipi, mengecap hingga mengedot
kau sisahkan sejumput demi sejumput
di pelataran beranda rumah ku

Habis manis sepanya kau buang
lantarkan pada debu jalanan di rimba perih
sedang daku terpahat pilu merintih
di bumi berpijak pun tak memihaknya

Setiap mata nurani tercipta tuk nikmati
setiap jiwa terlahir tuk melukai
setiap bangsa datang tuk mengisap
pada secangkir kopi terasa terpahit
itulah rasa yang terpahat di hatiku

Hollandia, 09/10/2016




Penyair: Aleks Giyai


Posting Komentar

0 Komentar