Freeport dan Nasip Masyarakat Adat Papua

Judul buku: Freeport: Fakta- fakta yang disembunyikan

Penulis: Paharizal, S.Sos., M.A. &IsmantoroDwiYuwono, S.H.

Tahunterbit: 2016

Jumlah Halaman: 200 Halaman

Penerbit: Narasi

Peresensi: JhonPekei*)

Ket. Buku Freeport: Fakta- fakta yang disembunyikan

“ Kamitidurdiatasemas, berenangdiatasminyak, tapibukan kami yang punya. Kami hanyamenjualbuah- buahpinang “, [Edo Kondologit, Penyanyiasal Tanah Papua]

***

PT Freeport Indonesia adalah Perusahaan raksasa milik kapital-Imperalis Amerika yang beroperasi di Tanah Papua, khususnya di Negeri Amungsa, Timika Papua. Awalnya perusahaan ini beroperasi di negerinya,
wilayah Lusianna Amerika Serikat untuk penambangan belerang. Selain itu, anak perusahaan lainnya di Negara Kuba, untuk penambangan Nikel.

Atas prakarsa dua orang revolusioner, Fidel Castro dan Enestro Che Guevara, bersama masyarakat kuba berhasil membuat anak perusahaan di Negeri Kuba mengalami kerugian akumulasi kapital. Presiden direktur Perusahaan ini, Bob Hills, marah kepada Fidel Castro, bahkan menyetujui untuk membunuhnya.

Bermodalkan data ekspedisi Jean Jaques Dozy, Direktur perusahaan ini, Forbes Wilson memutuskan survei di wilayah Ertsberg dan Grasberg. Forber Wilson menemukan bijih tembaga (Ertsberg) dapat ditemukan di atas tanah tanpa harus digali.

Pada saat itu, Sukarno punya ambisi besar untuk Merebut Tanah Papua, juga menasionalisasi semuaperusahaan yang ada di Indonesia, termasuk PT. Freeport. Sebagai seorang nasionalis, Sukarno bertemu presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, Jhon F Kennedy di Washinton DC.

Namun, ketidakstabilanpolitiksaatitumembuat John F Kennedy meningal.Dan Sukarno dilenserkandarikepresidengannyadandigantikan Suharto.

Suharto menjadi Presiden Indonesia, mengantikan Sukarno. Kran penanaman modal asing di Indonesia dibuka. PT Freeport Indonesia merupakan Penanaman Modal Asing Pertama, dalam kontrak kerja pertama di Tahun 1967. Hingga kini, Masyarakat adat di Tanah Papua hidupnya tidak nyaman.

Apa hubungan Jhon F Kenendy, Sukarno dan Freeport? Mengapa Suharto membuka kran penanaman Modal?ApanasipMasyarakatadat Papua?

***



Buku ini akan membantu menjawab pertanyaan- pertanyaan diatas, walaupun tidak secara lengkap. Bahasanya agak bertele-tele namun memberikanfakta- fakta lain dari Freeport.

Saya menemukan keterangan dan fotonya tidak sesuai namun kedua penulis buku ini berhasi lmasuk ke Nurani Masyarakat Indonesia dan Masyarakat Papua.Secara keseluruhan perlu diapresiatif.

*) Peresensi adalah Mahasiswa asal Papua

 







 

Posting Komentar

0 Komentar