#Papuansphoto/Photo: Alfonsa W |
Karya: Aleks Gobay
Berjam-jam, aku menunggunya di Teluk Youtefa
Aku merasa bosan
Aku kepanasan
Aku cape
Aku emosi
Aku marah
Aku ingin mengupas kulitnya disaat dia datang
Matahari mulai terbenam
Kedengaran bunyi cangkrik di sebelah kira dan kanan telingahku
Malampun tiba, bulan terang
berpancar seakan mengganti siang
Aku masih betah menungguhnya
Seakan aku menungguh si putri yang datang dari langit ketuju
Ternyata dia seoarang lelaki tua,
penjaga teluk Yotefa
Tiba, jauh 10 meter dari hadapanku.
Aku kaget
Aku merinding
Aku takut
Aku ingin lari
Aku ingin bunuh diri
Aku ingin tenggelam di teluk Youtefa
Tak sangka, dia datang dengan wajah
yang segar
Tak sangka dia memelukku
Tak sangka dia menyapaku dengan lagu daerahnya
Tak sangka dia mengajakku duduk pada sepenggal batang kayu mangi-mangi
Pikiranku yang negatif hilang sekejab
Aku merasa bahagia
Aku merasa senang
Aku merasa termotivasi
Karena hidupnya aku mengerti
Ku ucap syukur kepada sang Khalik
Engkau masih memberikan hidup pada mereka
Untuk membagi segudang pengetahuan pada orang yang Engkau pilih
Aku merasa berterimakasih pada Alam, Tuhan dan manusia.
Karena ketiganya adalah Roh pemberi harapan pada manusia.
Oh, Tuhan prasangkah-sangka tak membuahi hasil
Kadang pikiran menjadi api barah untuk menggelapkan
Hanya bisa ku percaya suara hati dan suara darimu
Sebab, jalan kebenaran ada di alam itu.
Ku mencintaimu, yah Tuhanku, yah, Allahku.
Selasa, (10/05/16)
Teluk Youtefa
4 Komentar
Salam kenal utk penulis kk Aleks Gobay
Puisi ini membuat sy ingin ke yotefa��
Salam kenal utk penulis kk Aleks Gobay
Puisi ini membuat sy ingin ke yotefa��
Salam kenal utk penulis kk Aleks Gobay
Puisi ini membuat sy ingin ke yotefa��
Salam kenal utk penulis kk Aleks Gobay
Puisi ini membuat sy ingin ke yotefa��