Staf Khusus Mendikbud: Buku Cerita Dari Timur ke Timur Wajib Dibaca Anak Indonesia

Wamena-Buku cerita Dari Timur ke Timur yang diterbitkan Wahana Visi Indonesia (WVI) diluncurkan, Rabu (23/9) pagi di Hotel Baliem Pilamo, Wamena, Papua. Buku ini juga dibekali dengan buku panduan guru untuk menceritakan buku cerita Dari Timur ke Timur kepada murid-muridnya. Cerita ini ditulis Nicodemus Richardus Lokobal setelah sebelumnya sering disampaikan hanya melalui cara bertutur turun temurun oleh warga Lembah Baliem.

Penulis cerita Nicodemus Rihardus Lokobal mengatakan buku ini adalah harta warisan dirinya. "Saya ingin semua anak-anak di Lembah Baliem membacanya, juga anak-anak di luar Wamena," ujarnya saat peluncuran buku cerita yang ditulisnya. Ia mengaku senang walaupun ini langkah kecil, namun bisa menjadi catatan sejarah bagi dirinya. "Buku ini saya tulis untuk anak-anak karena saya cinta anak-anak," ujarnya yang mengaku masih ada 27 cerita anak lagi yang sudah siap dipublikasikan. Pada kesempatan yang sama juga diluncurkan buku kurikulum Pakima Hani Hano yaitu buku yang berisi pembelanjaran berkontekstual Papua.

Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kosim Amirulah mengatakan buku cerita ini harus dibaca . "Buku ini menarik untuk dibaca dan bisa direplikasi untuk dibaca anak-anak lain di luar Papua, anak-anak di daerah lain di Indonesia. Agar mereka dapat memahami Papua seperti ini. Dan sekarang trennya media sosial, video. "Kita juga bikinkan videografis pendek dan tulisan dibuku itu menjadi suara. Dan kalau kita angkat itu dan menaruhnya di media sosial dan digandrungi anak muda maka audience-nya bisa luas," ujarnya.

Andi Tagihuma dari Komunitas Sastra Papua mengatakan sedikit sekali cerita anak-anak Lembah Baliem. "Bagi saya ini adalah kejutan karena jarang sekali ada cerita anak-anak dari Lembah Baliem, bahkan mungkin tak ada sama sekali," ujarnya. Buku cerita ini, harapnya, akan menjadi buku bacaan anak-anak SD di Lembah Baliem sebab buku ini penuh pesan-pesan moral kebaikan.

Manager WHI Cluster Jayawijaya, Andrie C Lumy mengatakan proses pembuatan buku ini membutuhkan waktu setahun. Cerita dari Timur ke Timur berisikan nilai-nilai hidup serta kebaikan, dan diharapkan kumpulan cerita ini yang menjunjung semangat Pakima Hani Hano yang artinya bersekutu adalah baik dan indah. Itulah inspirasi yang mendasari Nicodemus Lokobal saat menulis 12 cerita dalam buku baik seri satu dan dua.

Asal cerita pun diambil dari berbagai Kampung di Lembah Balim, Wamena. Di seri satu hadir cerita seperti Pemuda Pemudi Mencari Yoo di hutan dari Kampung Kurima-Assolokobal, kemudian cerita Hipere dan Nenek Musannikhe asal cerita Kampung Asolokobal, lalu Nabulal Habulal asal cerita Lembah Baliem, kemudian Kisah Soup Eken, dan Yelekena asal cerita Baliem Selatan, Distrik Asolokobal, Aso Watipo, Aso Wetapo, Uwe Elesi, Kurima. Kemudian cerita Berniat Mencari Udang di Kali asal cerita Kampung Anelaak, lalu cerita Berteman Dengan Anjing Mosopan asal Kampung Hestum Aso Lokobal.

Sedangkan, seri dua hadir cerita Mencari Udang di Sungai Sugun Yago asal Kampung Long Aput, cerita Elang Emas asal cerita Kampung Loong Aso, kemudian cerita Dialog Babi asal cerita Asolokobal.

Kemudian cerita Percikan Kisah Yatim Piatu cerita dari Kampung Balim, lalu cerita Percikan Kisah Yatim Piatu asal cerita Kampung Lembah Balim, kemudian Petualang Kuskus asal Kampung Balingga-Tiom, cerita Bakar Batu Udang dan Buah Tuke asal cerita Kampung Hubula.(Robert Isidorus/PCN Suara Pembaruan)
  

Posting Komentar

0 Komentar