SETETES EMBUN

waktu selalu arif meredakangemuruh badai
setelah batang batang pohon patah --mengucurkan darah--
malam masih bersuara pada detak jarum jam
lolongan srigala lapar di kejauhan
dan resah udara nan terjungkal
: haruskah pencarian diteruskan?
mengapa pula harus merasa kehilangan?
bila si-aku tak pernah benar mendapatkan
cuma harap yang berlari kencang seakan kuda jalang
pada erap yang pasti memburu pagi
kala setetes embun jatuh
membasahi sepi ....

 

 Agats - Asmat, 31 Mei 2012

Posting Komentar

0 Komentar