kupandangi
negriku dengan seribu jeritan
bola
mata terbiasa lihat tetesan darah
pesonamu
memamerkan pedih
lihatlah Papuaku
dalam jarahan jajahan
hamparan laut
memelukku dalam kecengkeraman
suara peluru
melekat dalam detak nadiku
hujan masih saja
mengguyurku
seruling neraka
terus terdengar di mana-mana
tanah-air
memerah darah
ini sudah tahun terakhir
ini bukan salah takdir karena diriku penentu takdir
ini caraku membeli takdir
takdir pembasmi
jeritan
takdir pengusap
tetesan darah
takdir pengusik
kepedihan
takdir pengobat
luka
takdir
pembrantas tangisan
takdir pengubah
kelam
aksi masa dalam gelora revolusi
---
Selpina Tekege
25 April 2016
0 Komentar