ENGKAU PAHLAWAN REVOLUSI

Musa Mako Tabuni
Engkau yang kaki telanjang
Jenggotmu tak terawat
Rambutmu tak rapi
Pinang makanan kesukaanmu
Engkau selalu terdepan dalam barisan  bangsamu
Tampil di atas pangkung rakyat
Berseru REVOLUSI
Suaramu bagai gundur dan gemuruh ombak  di laut
Menghanyutkan ribuan masa rakyat
Gunung-gunung bergetar
Burung-burung bersahutan
Pohon-pohon melampaikan daunnya
Menyambut seruanmu REVOLUSI
Engkau telah membangkitkan bangsamu
REVOLUSI seruanmu telah berakar
Ribuan masa bangsamu bangkit

Musa Mako Tabuni
Engkau diburu bagai binatang buas
Engkau dikejar bagai bintang liar
Engkau ditembak bagai penjahat
Engkau dibunuh bagai teroris
Hari ini darahmu bersimbah ruah di pelataran
Dari bionet dan senjata kaum teroris
Darahmu mengalir berhamburan secara liar
Dari tangan kaum penindas dan penjahat
Engkau gugur dalam bertempuran terdepan
Demi sebuah nilai kebenaran REVOLUSI
Hari ini engkau pergi untuk selamanya

Wahai  gunung-gunung emas
Wahai salju abadi di puncak
Wahai  hutan-hutan di belantara
Wahai burung-burung di rimba raya
Wahai ikan-ikan di laut
Dengarlah berita duka
Hari ini telah gugur pemimpin REVOLUSI
Musa Mako Tabuni
Pergi untuk selamanya

Wahai burung Nuri di rimba raya
Bawahlah berita duka
Wahai burung Cenderawasih di belantara
Kabarkanlah tetesan darah anak negeri
Wahai ikan gagap di laut sampaikanlah berita duka
Wahai anak-anak negeri
Berserulah berita duka
Sebarkanlah melintasi Samudera dan Benua
Biarlah darah pemimpin REVOLUSI
Didengar di seluruh penjuru

Musa Mako Tabuni,
Engkau pergi untuk selamanya
Namamu terikur dalam lembaran Emas
Jiwamu terpatri dalam sanubari bangsamu
Rohmu menggetarkan jiwa anak-anak negeri
Tuk berseru REVOLUSI
Selamat jalan pemimpin garismatik
Berjalan dalam damai dan tenang di sisi Tuhan Allah di Sorga
Semoga darahmu mengetuk hati Tuhan Allah dalam ketiduran-Nya.
Salam hangat dan peluk yang terakhir kali, saudaraku.

Ibrahim Peyon
Waena, 14 Juni 2012

Posting Komentar

0 Komentar