Kabel Su Telanjang

 Oleh : Arnold Belau 

Ilustrasi

Jayapura Ko'Sapa - Jadi begini sodara. Anda tahu kabel kan? Tentu saja semua tahu. Kabel itu ada bagian-bagiannya. Ada bagian berbahaya, ada juga yang tidak berbahaya. Satu kabel biasanya terdiri dari dua lapis, satu lapis, tiga lapis dan bahkan ada yang bisa lebih dari itu. Tentu saja lapisan-lapisan itu punya peran dan fungsi masing-masing.

Yang paling terluar itu aman. Tidak berbahaya. Kita pegang sat listrik jalan (hidup) pun tidak membahayakan. Bagian terdalam, itu yang biasa membahayakan. Kalau tidak percaya, coba saja pegang kabel itu saat listrik hidup. Tentu saja anda akan kena aliran listrik yang namanya strom.

Intinya, kabel itu punya lapisan-lapisan dengan fungsi dan perannya masing-masing.

Bagaimana kalau tempatkan kabel listrik yang sedang dialiri listrik di tempat umum. APakah semua orang akan pegang kabel itu? Tentu saja tidak. Semua pasti menghindar agar tidak kena strom itu. Yoo kira-kira begitu sudah.

Ada satu mansar, dalam satu kesempatan bilang saya begini. Arnold, kalau kamu ketemu orang asing, jangan ko buka ko punya kartu semua. Harus ada yang kita tutupi, harus ada yang kita buka, ada pula yang tidak bisa kita buka supaya orang lain tidak boleh tahu. Ko ingat saja, kalau ko main kartu joker atau gaplek (sorry bukan judi - hanya contoh), ada yang pasti ko buka, ada yang tidak. Ada teman yang bisa ko kasi tahu, ada pula yang tidak. Kalau ko kasi tahu, habis sudah.

Dia sudah tahu ko punya rahasia, dia akan kunci mati supaya ko tidak menyelesaikan permainan. Begitulah, nasihat mansar ini kepada saya.

Sekarang, orang Papua rami-ramai bicara papua. Bahkan persoalan papua ini menjadi masalah regional di negara-negara keci yang ada di kepulauan pasifik. Data terbaru, sudah ada 8 negara yang menyatakan komitemennya untuk menyuarakan pelanggaran HAM di West Papua ini. Ini satu kemajuan besar dalam sejarah perjuangan orang Papua.

Lalu, ada banyak faksi, ada banyak kelompok. Ada kelompok anti papua merdeka, ada kelompok pro papua merdeka. Ada kelompok binaan kerjanya bikin isu-isu provokasi. Dan itu kita semua ikuti terus setiap saat.

Yang luar biasanya, semua orang ini mendapatkan tempat di dunia maya. Muali dari facebook, twitter, blog dan macam-macam media sosial. Semau memanfaatkan media sosial untuk kepentingannya masing-masing.

Ada yang berjuang untuk memecah belah persatuan orang Papua, ada yang berjuang untuk kampanye pendudukan Indonesia di Papua, ada juga yang berjuang untuk kampanye pelanggaran HAM, ada yang berjuang untuk kampanye hak politik, dan ada pula yang berjuang untk mengeksplor diri. Adga lebih terlihat wao. Tentu saja dengan bantuan berbagai penyedia jasa pihak ke tiga. Semua mendapat tempat di tempat yang namanya media sosial. Luar biasa kan?

Jadi, semua orang berlomba untuk mencari simpati, mencari kepedulian, mencari dukungan de el el dan de el el...

Saya fikir, ruang persidangan yang namanya ruang dunia maya ini sudah tidak bisa dibendung aliran informasi yang benar, abal-abal, hoax, dan segala jenis informasinya. Tergantung, bagaimana kita bersikap dan bertutur dalam merangkai kata-kata agar ada simpati dari orang lain.

Lalu, terakhir, anehnya, ruang publik di dunia maya ini menjadi ruang untuk salin gmenghujat. Saing menjatuhkan. Saling ini. Saling itu. Ya begitulah dunia maya.

Ruang publik ini, terutama untuk kebanyakan anak-anak muda di papua ini, secara tidak sengaja, atau mungkin sengaja juga, mengumbar rencana, mengumbar agenda, mengumbar pertikaian antar satu dengan yang lain, antar satu kelompok dengan kelompok yang lain. Lalu, kapan kita saling menyatu, kapan kita saling membantu, kapan kita saling berdiskusi untuk menyatukan langkah, ide, gagasan dan bikin stratak yang tepat.

Lalu kapan pula bicara dan kita membedakan mana isu perlu didorong dan kampaye, mana isu yang tak boleh. Mana agenda yang perlu disampaikan lewat ruang dunia maya, mana yang tidak perlu. Lalu, kepada siapa kita harus sampaikan, kepada siapa kita harus bersikap, kepada siapa dan dengan siapa kita harus berdiskusi tentang perjalanan ini.

Adakah yang tersebumyi dari kita? adakah isu tertentu yang kita rahasiakan? Tidak ada. Jelas tidak ada. Semua sudah tahu. Semua sudah jadi tontonan banyak orang.

Kabel sudah telanjang. Bagian teralam itu sudah jadi tontonan banyak orang. Terus kita mesti apa?

Selamat malam.

Posting Komentar

0 Komentar