BUTIR WAKTU

kemarau tak selamanya berkuasa menyangkal hujan
gerimis memanggil lengkung bianglala dari curahan
warna masa silam,
memintal waktu --menautkan lidah ombak dan butiran pasir,
masihkah aku takut dengan kecemasan atau gentar dengan keraguan?
saatnya kuijinkan bayangmu berkelebat
di bawah rintik air ketika luka tak lagi merasakan sakit
, dan pagi pun menggeliat bangkit,


Timika Golden Hotel, 18 April 2012

Posting Komentar

0 Komentar