== Bertengkar ==

Oleh : Ibiroma Wamla
Doc. Pribadi

Ko'sapa - 29 Agustus 2016, sebuah pesan muncul di inbox "Selamat malam beliau maaf menggangu. Kami dari forum kamuu mau adakan seminar dlm rangka perkenalan mahasiswa baru, beliau bersedia atau tidak untuk berikan materi temanya "Memberantas Buta Aksara di Papua."

"Ok hari apa? Ini sa pu no 08xxxxxxxxxxxx..........."

"Kaka, nanti sa kasi kabar lagi kalau sudah final, hari dan jamnya"

"Terimaksih". Balas saya.

6 September "Kaka terkait materi itu, temanya "Memberantas Buta Aksara di Papua" dan pada hari jumat, 09/9/16, pada jam: 14, 00 setelah makan siang, tempat di Askam. Sekian dan terimakash atas kerja samanya"

Meskipun tanggal 9 September ada kegiatan lain, tetapi saya memilih untuk memberikan materi di Askam--setelah saya minta untuk materinya dimajukan jam 9.00 WIT. Toh saya bisa membayangkan materi pada acara di Jayapura dan saya bisa mengikutinya setelah jam 12.00 WIT.

Pagi tanggal 9 jam 8 WIT saya bersiap dan bergegas menuju Askam, tapi karena masih mlayang-mlayang, saya kesasar hingga ke putaran taxi Perumnas 3, masuk ke Aspan. Di depan gerbang Aspan baru saya sadar, salah tempat, hahahahaaaaaaaa.

Sa balik lagi ke Askam, sa masuk ke dalam, lima motor di perkir berjejer munuju pintu masuk. Sambil menyapa panitia, saya masuk dan duduk dekat pintu. Materi pertama sedang berlangsung.

Seorang panitia datang menyapa, "Setelah ini baru Kaka pu materi".

"Baik, terimaksih".

Ia, kemudian meninggalkan saya sendiri.

Sambil menunggu, saya membuka telepon genggam, membaca berita di yang di bagikan di fb.

Setelah pemeteri pertama selesai, saya dipersilahkan duduk di depan. Moderator memperkenalkan diri, notulen dan saya. Dan saya dipersilahkan memulai materi. Saya perhatikan ada 30-an mahasiswa, dan mereka dari berbagai perguruan tinggi yang ada di kota Jayapura.

"Selamat pagi...!"

"Pagi...," serempak mereka menjawab.

Saya berdiri mendekat ke peserta, "Ade, menurut ade, apa itu buta aksara"

Empat peserta menjawab, semua meleset, yang kelima menjawab "Buta aksara adalah mereka yang tidak bisa membaca dan menulis"

"Ya, ade Douw itu betul"

Saya kembali ke depan, memngambil laptop dan menunjukkan beberapa foto, gerakan memberantas buta aksara yang dilakukan anak-anak muda Papua dan dari luar Papua yang mengirim buku ke Papua.

Banyak hal yang membuat Papua menderita buta aksara, saya memberikan contoh-contoh penyebab buta aksara di Papua. Dari sekolah dasar hingga ke tinggkat mahasiswa, dari minimnya bacaan hingga harga buku yang mahal.

Saya juga menjelaskan bagaimana metode agar anak SD di Papua bisa cepat membaca dan berhitung, karena guru tidak memiliki metode yang pas, makanya banyak anak Papua yang hingga smp atau bahkan perguruan tinggi yang masih kesulitan membaca, menempatkan kata atau imbuhan.

Ketika tanya jawab, saya mencontohkan pertanyaan peserta dalam penggunaan imbuhan, awalan dan akhiran yang tidak pas.

Tak terasa dua jam sudah, kami duduk dan berbagi. Setelah selesai, saya permisi pulang dan langsung tancap gas ke Jayapura.

Sehari kemudian, salah satu senior yang hari itu memberi materi setelah saya mengatakan "Setelah Kaka pulang, panitia dan peserta bertengkar di Askam, masalahnya menurut peserta dan beberapa panitian waktu 2 jam untuk materi tentang Memberantas Buta Aksara di Papua kurang, kenapa panitia tidak tambah waktu."

"Adoooh, nanti bilang dorang, cari waktu baru tong duduk cerita-cerita lagi sudah eeee"

"Ok Kaka"

Gara-gara buta huruf seeeh, lalu kitong dua tertawa,
Hahahahaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Posting Komentar

0 Komentar