== Benalu dan parasit di Nowela ==

Foto; http.music.okezone.com

Oleh; Ibiroma Wamla

Kaum Benalu
Cip; Yochie Phu @Black Brothers Vol. 5

Engkau di terik matahari
Setiap hari, bajumu kulitmu
Tak kenal lelah, di lumpur sawah
Peluh di keningmu, tetap dihadirimu
Dia, senyum di musim panen
Mengikis habis, hasil tanammu
Tak dihiraukan, siapa dirinya
Berhadap muka dan…….

Oh sedihnya, …….. hasil jualmu
Oh pedihnya, ……

Dia, Senyum di musim panen
Mengikis habis, hasil tanammu
Tak dihiraukan, siapa dirinya
Berhadap muka dan…

Reef;
Daun benalu, daun penumpang, daun pendusta
Daun benalu, kaum penumpang, kaum pendusta

Daun benalu, daun penumpang, daun pendusta
Daun benalu, kaum penumpang, kaum pendusta

Kaum benalu, lagu yang indah ini melukiskan kisah benalu yang merugikan petani. Saya coba menggali lagu ini, mungkin yang di maksud penulis dengan benalu dalam konteks ini adalah para tengkulak yang mengambil untung sebesar-besarnya dari petani. Tengkulak menurunkan harga hingga hasil yang di peroleh petani juga tidak seberapa.

Banalu selain rumput di tanaman padi, ada juga hama wereng. Saya kesampingkan hama ini, karena wereng akan memakan padi sebelum padi setengah menguning, atau menguning, karena pada saat itu bulir-bulir padi mulai mengeras. Wereng akan memakan bulir padi saat bulir belum mengeras. Sehingga pada saat panen bulir padi tidak berisi, dan tentunya kerugian yang di derita petani.

Dalam lagu “Kaum Benalu” saya berkesimpulan bahwa tengkulaklah yang di maksud pada lagu ini, dan itu bisa dilihat pada lirik “Dia/ Senyum di musim panen// Mengikis habis/ hasil tanammu// Tak dihiraukan/ siapa dirinya// Yang tersenyum pada saat panen ternyata bukan hanya petani, karena ada pihak lain di luar petani yaitu mereka yang “Mengikis habis/ hasil tanammu//”. Mereka inilah para tengkulak dengan modal besar, memborong gabah petani dengan harga yang murah.

Sebuah penggambaran situasi pada saat itu, dan masih relefan sampai sekarang, tetapi tentunya tengkulak-tengkulak itu sudah bermetamorfosa ke para tengkulak --pengusaha dengan modal besar, yang tetap merugikan petani-petani kecil.

Jika Yochie menggambarkan benalu sebagai kaum yang di tanaman maka grup Slank pun menggambarkan perilaku yang mirip (mencari keuntungan) dalam parasit di manusia. Kutu busuk (serangga parasit dari keluarga Cimicidae) dalam lagu “Begitu Saja” Ada bangsat di kursi/ Menggigiti pantatku auw// Kau tinggalkan-tinggalkan diriku malam ini/ Begitu saja oya// Ada bangsat di kursi/ Menggerogoti darahku// Kau maki maki maki diriku/ Begitu saja oya//

Lagu “Begitu Saja” dari Slank ini menggambarkan kehidupan cewek matre yang selalu berorientasi pada materi dan tentunya akan menguras kantong sang lelaki yang memacarinya. Perhatikan baris syair ini; Oh bangsatku yang cantik/ Jangan kau tinggalkan diriku// Oh bangsatku tercinta/ Jangan kau maki aku// Lo jangan tinggalin gue/dan Lo jangan tinggalin gue// Dan lo jangan maki-maki gue deh/ Lo kan nggak mau gue bilang bangsat// Dan lo bukan bangsat kan/ Jangan gitu lagi yah awas loh//

Dua lirik kiasan yang menggambarkan perilaku mengambil keuntungan dengan simbol yang berbeda. Benalu di tanaman dan parasit di manusia. Benalu dan serangga parasit sangat banyak dan beragam jenisnya, biasanya hidup pada tubuh inangnya dan hidup terus-menerus selama paling tidak sebagian dari siklus hidupnya, ukurannya biasanya lebih kecil daripada inangnya, dan dalam satu inang bisa hidup lebih dari satu parasit.

Benalu dan Parasit di Indonesia Idol
Sejak siang di hari final Indonesia Idol ke delapan di tahun ke sepuluh, sebagian masyarakat di Papua mulai membahas gelaran yang akan di adakan malam pukul 23. 00 WIT di Papua. Mulai dari dunia maya hingga di di dunia nyata. Ada yang bertaruh pilih Nowela atau Husein.

Yang pilih Nowela jelas, mereka mendukung anak Papua berhasil menjuarai Indonesia Idol, tetapi ada juga yang memilih Husein. Menurut para pendukung Husein, Nowela akan kalah karena pengaruh politis, seperti juga di bidang lainnya misalnya Persipura yang sering di kalahkan oleh wasit, atau akibat perilaku rasis yang dipraktekan pada orang Papua.

Malam itu setelah lagu pertama Nowela saya membuat status di wall "BMG memperingatkan akan terjadi hujan gerimis di seantero Papua, maka siapkanlah baskom, ember dan lenso. BMG = Batin Memang Galau". Saya membayangkan kalau Nowela tidak juara, maka banyak air mata yang menetes, dan omongan-omongan yang akan di posting. Setelah Nowela juara dalam status itu saya tulis "Peringatan BMG telah berakhir dengan lenso yang beterbangan ke atas panggung disertai dengan dentuman mercon2 untuk hiburan malam ini. Kemenangan Nowela di sambut dengan dentuman mercon dan pawai keliling Jayapura, kabarnya di Seruipun ada pawai keliling kota. Menjadi malam yang luar biasa.

Dua angapan ini yang berkembang hingga detik Nowela di umumkan menjadi juara Indonesia Idol 2014. Disaat penyerahan hadiah, kejutan baru muncul, salah satu kandidat capres muncul dan memberikan hadiah. Pengalaman pahit orang papua dalam rekaman jejak sang capres mencuat lagi. Ini memunculkan prasangka negatif bahwa kemenangan Nowela hanyalah sebuah rekayasa.

Saya mulai mencari jejak prasangka rekayasa tersebut dari perjalanan Indonesian Idol Musim Kedelapan di tahun kesepuluh. Acara ini mulai mengudara di RCTI pada tanggal 27 Desember 2013, namun pendaftarannya sudah di mulai (dibuka) di situs resminya sejak tanggal 16 Agustus 2013.[1] Proses audisi utama digelar di lima kota besar di Indonesia, yakni Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Jakarta sedangkan Jember, Malang, Madiun, Solo, Purwokerto, Cirebon, Sukabumi adalah kota-kota yang akan dilalui Bus Audition. Pagelaran Indonesia Idol ini jauh sebelum pemilu legislatif pada tanggal 9 April 2014, yang akan memilih para anggota dewan legislatif dan pemilu, dan belum ada yang tahu pertai mana yang memenangkan perolehan jumlah suara.

Nowela yang di juliki Ahmad Dhani "Uranium Voice" mengawali ajang Indonesian Idol dengan mengikuti Bus Audition di Purwokerto. Ia mendapatkan Silver Ticket dari Tantri "Kotak"sebagai jurinya pada saat itu. Ia pun sukses menuju audisi di Jakarta tanpa harus mengantre dengan ratusan ribu peserta audisi.

Di awal munculnya, Nowela sempat di pertanyakan, Papua atau bukan Papua, tagal rambutnya yang lurus. Seandainya Nowela seperti Angelline Jawiraka, tentu tak akan ada tertayaan tentang siapa Nowela. Keduanya sama anak peranakan, satu dari mama Batak dan satunya dari mama Manado, sama-sama dari bapa Papua. Yang membedakan hanya warna kulit dan rambut.

Di Papua, benalu dan parasit itu mulai berkoar-koar dan akan menggunakan Nowela, benalu dan parasit ini tidak sedari awal mendukung Nowela. Setelah ia mulai tampak akan mulus menuju pintu juara, mereka mulai ramai mendekati Nowela, dan berkampanye mendukung Nowela, itulah kerja benalu dan parasit.

Lahir di Wamena 19 Desember 1987, ia kemudian mengikuti orang tuanya pindah ke Merauke dan menamatkan SMP, Nowela kemudian pindah dan masuk SMA Negeri 1 di Sidoarjo Jawa Timur, setelah lulus dia kemudian di terima dan masuk di FISIP Universitas Airlangga Surabaya. Naluri musiknya membuat ia meninggalkan bangku kuliah. Ia kemudia bertekad menjadi penyanyi, dari cafe ke café, beberapa audisi pun ia lewatkan hingga saat ada audisi Indonesia Idol di Purwaerto, “Waku mau ikut X Factor, aku kan nyanyi, kafenya pindah-pindah terus. Aku juga ingin ikut Idol tahun-tahun lalu tapi di kota aku tinggal nggak ada audisinya. Aku di Bali atau di Batam nggak ada audisinya. Pas banget ada audisi di Purwokerto sama mbak Tantri, saya ikut,” ungkap Nowela. (http://poskotanews.com/2014/03/12/nowela-dari-kafe-ke-indonesian-idol/).

Dalam audisi di Jakarta, Nowela mengenakan jaket jeans, dan celana robek-robek, dengan suara yang kental aura rocknya, ia melantunkan "Mercy" milik Duffy, dan lagunya Ahmad Band berjudul "Aku Cinta Kau Dan Dia. Tiga Yes dari para juri ia peroleh. Langkahnya menuju Spektakuler Show Indonesian Idol sudah terbuka.

Dimulai dari penyisihan 15 besar (14/2/13) hinggga 7 besar (4/4/14) tentu laju Nowela bukanlah sebuah rekayasa, karena rekayasa yang di kaitkan dengan politik capres itu barulah pada tanggal 9 April di mulai. Tahap ini hingga menjadi juara adalah sebuah kerja keras dan kualitas yang di miliki Nowela. Para juripun mengakui kualitas yang di miliki Nowela dan mereka tidak dapat menghentikan lajuny. Jika muncul anggapan rekayasa itu adalah anomali dan naifnya para penganggap yang melupakan proses yang di lewati Nowela.

Kerja keras Nowela seperti runtuh akibat kemunculan capres, seperti benalu dan parasit yang mencari keuntungan dalam pagelaran tersebut. Apalagi ia muncul dengan menggunakan “topi burung cenderawasih”, tetapi pada saat sebelum si capres muncul Daniel pemandu acara pun memakai “topi” yang mirip. Namun Daniel luput dari komentar. Sama halnya pada saat PILEG yang lalu, para caleg benalu dan parasit datang seperti sinterkalas, dengan beberapa peser rupiah, sembako, menyelinap dari rumah ke rumah. Atau dengan mudahnya menyulap suara, dengan membayar para “petugas” maka jadilah legislatif siluman yang akan bekerja selama lima tahun ke depan.

Kembali ke nowela, sejak tampil di Papua –saat Nowela pulang dan mengadakan konser mini. Saat itu Nowela menggunakan Burung Cenderawasih, sudah ada yang mulai protes, bukan hanya karena bulu Cenderawasih ini memiliki makna khusus, yang di peruntukkan bagi kepala suku, ondoafi, tetapi juga sebagai binatang yang dilindungi. Pemakaian tersebut akan menyebabkan perburuan Cenderawasih yang tentunya akan memunahkannya dari tanah ini. Selain itu pemakaian tersebut sama saja dengan membunuh adat dan melacurkannya.

Hadirnya benalu dan parasit itu sudah direncanakan sebelumnya; Sebelumnya diberitakan calon presiden Prabowo Subianto baru saja melakukan pertemuan dengan mantan wakil presiden RI Try Sutrisno. Usai pertemuan, Prabowo menuju lokasi acara penyelenggaraan final ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2014. “Iya saya akan ke sana, jadi juri,” kata Prabowo di kediaman Try Sutrisno, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/5/2014). Sebagaimana diketahui Hary Tanoe bos MNC TV sudah menyatakan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Hatta. Demikian halnya dengan dua juri Indonesian Idol 2014 yakni Anang Hermansyah dan Ahmad Dhani. “ (http://www.solopos.com/2014/05/24/indonesian-idol-2014-capres-prabowo-batal-jadi-juri-tamu-final-indonesian-idol-509460).

Kerja keras Nowela perlu di apresiasi, sama juga dengan kerja keras yang di lakukan Persipura untuk menjuarai kompetis liga ISL. Jangan memberikan penilai sepotong-sepotong dan menjustifikasi tanpa merunut, melihat proses panjang yang sudah di lewati. Bertahun-tahun Nowela mambunuh rindu dan menempa kualitasnya dari kota ke kota hanya untuk bakatnya, Menyanyi! Dan air mata itu telah dia bayar dengan impian itu telah dirainya. Selamat buat NOWELA!

“Orang seringkali lebih gampang buang omong dari pada kerja keras@kulikama”

@pinggirkalimati-burungpulangkesarang