"Rumah untuk Kuki"



Saya ingin mengulang masa yang sama seperti Harsya. Lewat cerita.
Baca cerita anak tuh menyenangkan. Mengkhayalnya nggak tanggung-tanggung. Sensasi yang mengalir di kepala, di hati, terasa lebih dramatis, apalagi ketika kita membacanya sewaktu masih kecil.
Membuat buku cerita anak lain cerita.
Dan diam-diam ini juga jadi impian beberapa penulis terkenal yang saya kenal, Dee danClara Ng (Clara bahkan sudah memulainya sejak lama!), selain saya sendiri tentunya. Bagi saya ada 2 fase dimana saya merasa "nyerocos" kalau disuruh bercerita yang latarnya masa kanak-kanak, yaitu pertama, ketika saya masih anak-anak, kedua ketika saya sudah punya anak. Nah, sekarang saya sedang mengalami fase kedua nih... dan ternyata membuat cerita anak itu seperti mengelupas kembali kulit masa lalu yang begitu warna-warni. Emosinya "lepas" dan apa adanya. Suaranya ceplas-ceplos tanpa beban. Kondisi itu adalah terefleksi dengan jelas ketika saya melihat si kecil Harsya menjelajah dunianya.
Saya ingin mengulang masa yang sama seperti Harsya. Lewat cerita.
Maka lahirlah cerpen "Rumah untuk Kuki" (dimuat di majalah GIRLS edisi November 2009) sebagai titik awal petualangan tiga penjelajah cilik Pia, Jack, dan Arya. Setting-nya di Kuala Kencana, Papua. Ketika masih bekerja di Accenture dan ditempatkan di Freeport, saya tidak bosan-bosannya mengagumi alam Papua. Hutannya lebat dan alami. Anak-anak di sana--sebagian anak para ekspatriat yang bekerja di Freeport, sebagian lagi anak pegawai asal Indonesia--memiliki dunianya sendiri, hutannya sendiri, ketika melebur dengan alam. Mereka punya mainan yang berbeda dengan anak-anak kota. Teman-teman mereka adalah matahari, hujan, pepohonan, dan satwa liar. Saya membayangkan kalau menetap di Papua pada umur sebelia mereka, pasti bakalan merasa seperti berada di negeri dongeng!

Seperti apakah sosok Pia, Jack, dan Arya? Seorang teman yang pernah menjadi ilustrator di majalah CosmoGIRL! sebelum akhirnya studi ke Georgia, U.S., Nikki Hartomo, menawarkan untuk membuatkan sketsa si kecil-kecil ini... dan jadinya cute banget! Oh ya, Nikki yang juga buatin saya beberapa cover novel teenlit, antara lain "Satu Hari Berani","Circa", dan "Skenario Dunia Hijau" (dibilang nepotisme, ya nepotisme juga kali ya!).

Semoga "Rumah untuk Kuki" bisa jadi penyemangat saya dan Nikki untuk berkolaborasi bikin buku cerita anak dan mengeksplorasi karakter serta petualangan seru Pia, Jack, dan Arya melalui pena dan cat air (yup, Nikki will draw the illustration using watercolor).
Kebanggaan terbesar buat saya? Harsya bakalan menjadi pembaca pertamanya! Semoga.
Anyway, please enjoy this short piece. Untuk membacanya, klik di sini.
Which character when you were little, guys; is it Pia, Jack, or Arya?

Posting Komentar

0 Komentar