Masihkah engkau ingin menjadi hutan?

Puisi Wawia Ni Made*

Masihkah engkau ingin menjadi hutan?
ilustrasi; travel.detik.com

Pada suatu pagi
kudapati engkau selayaknya rimba
tanpa kukenal
hanya tanah basah
penuh air hujan
dan kasih
untuk kami, para makhluk

Sungguh engkau adalah belantara
yang menyimpan persediaan
untuk perut bumi
untuk bumi manusia
untuk aku

Atas semua sesaji
yang telah engkau haturkan
atas semua perilaku
yang telah engkau junjung dan ajarkan
Kini, masihkah engkau ingin menjadi hutan? Tertebas. Terlibas.

8 Jan 2012 


 =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=


Benarkah ada tahun yang baru?

Bayiku bertanya
karena ia terkejut
dengan dentuman

Di dalam sana
ia hanya menerka
Benarkah ada yang baru?

Seketika
ia mengubah gerakannya
menari mengikuti irama musik
dengan tangan dimainkan diatas

Ia menghirup
ada aroma asap
ada bau minuman asing
dan gegap gempita
Sekali lagi ia bertanya,
benarkah ada yang baru?

Aku mengajakknya menerka
lalu ia menjawab, tahunkah yang baru malam ini, mama?

1 Januari 2012
Wawia dan Bayiku

  =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=


Sampan yang hanyut

Sampan yang mistis itu hanyut di air yang tenang
Sepertinya ia telah berkali-kali berputar dalam irama air yang kian kuat mencengkram
Seakan ada janji antara air dan kayu sang sampan

Aku luruh didalamnya.

28 Feb 13
Wawia


  =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=


Apa kabar Indonesiaku?

Seminggu aku tidak membacamu, republikku
Apa kabar? Cukup kaget aku mengetahui ada kabar hangat tentang kepolisian
Ada topik terbaru tentang badan pengelola kasus korupsi

Tunggu, tunggu sebentar
aku tarik nafas agar tak emosional akan engkau

Ah, aku tunggu lelakiku bangun dari tidurnya saja untuk mendiskusikanmu.
Aku kabari lagi nanti
Tidurlah dulu, republikku

7 October 12
Wawia



  =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=


gelap gulita

jika malam ini kita tak punya penerangan
apakah kita bisa menulis surat untuknya?
bahkan lilin pun tak bisa berkuasa di tengah kegelapan ini

aku tidak ingin menyerah pada gulita
aku tetap akan menyusun kata-kata ini
agar ia tahu bahwa kami sudah melunasi upeti
lantas kenapa kami tetap dikhianati

kembalikan hak kami!

13 Maret 2012
Wawia


 =+=+=+=+=+=+=+=+=+=+=


Aku tidak mengenal sekolah

Aku tidak mengenal sekolah
karena aku dilahirkan dari pucuk-pucuk daun muda
di hutan belantara.

Dibesarkan oleh kedewasaan angin
yang menyingkatkan pikiranku
menjadi sungguh matang akan kenyataan.

Aku memutuskan untuk tidak akan sekolah
karena papaku
adalah sosok pintar melebihi guru yang menatarkan ilmu kepada murid-murid di ruang kelas
Karena mamaku dibesarkan dari kata-kata
yang menjadi batu tulis
Karena papa-mamaku dibesarkan oleh semesta, sang maha guru

Kepadanyalah, aku akan menunggu sekolah.

20 Des 2011
Wawia



 Wawia Ni Made* penyair yang tinggal di Bali



Posting Komentar

0 Komentar