Hak Untuk Merdeka: Cerita Untuk Papua (Bagian 2)

Berarti selama ini kitorang yang paling banyak kase pa dorang  doi (uang) dan dorang (mereka) yang paling sedikit kase pa kitorang kesejahteraan padahal emas ada di torang pung tanah Papua—Dalton


[ Che Gove ]

Dalton di malam perjumpaannya dengan kaka Alex  telah sedikit mengurangi beban kegelisahan hidupnya yang selama ini dia sembunyikan di dalam catatan bintang kejoranya. Seperti berburu rusa, Dalton yakin dengan pertanyaan yang banyak, dia pasti bisa berburu jawaban yang dicarai-cari selama ini. Dalton terus bergerak mencari keseimbangan antara pertanyaan dan jawaban untuk meyimpulkan kemana arah gerak tindakannya nanti. Di penghujung malam itu, Dalton berhasil meraih batas pekarangan depan rumahnya dengan tapak kaki yang serius membimbingnya pulang dari kampung kaka Alex. Dalton berhasil meraih finish sebelum matahari menyapa bayang-bayangnya. Dalton sedang mengetok pintu rumahnya,  tok..tok..tok…

Mama : Siapa ka ? suara  dari balik dinding bambu

Dalton : saya mama, Dalton menjawab

Mama : saya siapa e ?

Dalton : Dalton baru pulang dari kaka Alex pung kampong

Daun pintu terbuka sedikit demi sedikit. Jangan lupa tutup lagi, suara mama dari dapur.

Oke mama jawab Dalton. Dalton  bajalang menuju kamar kemudian  membuang badan di atas tikar   pandan butan mama.

Matahari  tak punya waktu yang lama untuk menemani manusia menikmati segar pagi. Waktu terus bergerak. Saatnya menimati hidup sambil menanam.

Dalton ini sudah jam 7 pagi ko tidak berangkat ke sekolah ka ? Tanya ibu dengan niat membangunkan Dalton. Kalau Dalton tidak jadi ka sekolah nanti  baku bantu  mama cuci piring deng baju e…baru tong pigi ke kebun, suara mama yang datang dari dapur.

Dalton : saya mama nanti Dalton kerja. Dalton masih manganto (ngantuk).  Tak lama kemudian Dalton terbangun dari tidurnya. Sambil merapikan tempat tidur tiba-tiba Dalton teringat dengan empat kopi bungkus yang dibelinya. Waduh..tadi malam ternyata saya lupa bikin kopi di rumah dong kaka Alex, Dalton bicara dalam hati.

Mama..mama..panggil Dalton

Ada apa Dalton ?

Dalton : mama tidak lihat saya pung catatan bintang kejora ?

Mama : mama simpan di bawah buku fisika

Dalton kemudian mengambil catatan bintang kejora dan menulis point-point diskusi semalam. Dalton seperti masih belum puas dengan beberapa hal. Oh..ya ternyata Dalton sadar bahwa kaka Alex belum menjawab dua pertanyaannya semalam. Dalton pun mencatat sisa pertanyaan itu, apa hubungan Tentara dengan Freeport ?, dan apakah pemerintah Indonesia akan serius mengusir Freeport dari tanah Papua ? ke dalam memori bintang kejoranya.

Mama : Dalton tolong beli mama pung sabun cuci dulu.

Dalton pun bergegas pergi ke warung. Dalton beli apa ka ? Tanya pemilik warung yang biasa disapa bibi Am.

Sambil membuka uang Dalton menjawab mau beli sabun cuci bibi Am.

Bibi Am : Dalton kenapa ko disuruh beli sabun cuci ?

Dalton :  baku bantu mama bacuci baju di rumah

Bibi Am : padahal bacuci itu pekerjaan perempaun Dalton, ko itu laki-laki.

Dalton : Dalton kan sayang mama bibi.

Dalton kemudian kembali ke rumah dan lanjut bertanya ke mama. Mama kenapa bibi Am bilang bacuci itu pekerjaan perempuan ?. sambil membilas beberapa lembar pakaian, ibu menjawab. Dalton, yang namanya pekerjaan tidak boleh kitorang kase pisah-pisah, pekerjaan perempuan yang ini atau itu pekerjaan laki-laki. Kalau pun ada orang bilang cuci piring atau sapu rumput adalah pekerjaan perempuan maka itu tidak benar. Yang benar itu kalau kerja bacuci deng basapu boleh dibikin perempuan deng laki-laki. Mama tra mau manja-manja Dalton. Dalton  belum puas dengan jawaban ibu. Sehingga dia pun menambahkan  satu pertanyaan ke buku catatannya mengenai bacuci.

Setelah bacuci Dalton dan ibu pergi ke kebun. Di kebun dorang menanam ubi. Sampe sore baru mereka pulang. Biasanya sebelum pulang dorang bawa pulang beberapa potong ubi untuk makan malam bersama. Kebutulan karena besok adalah hari ibu Dalton so bacabut banyak ubi hari ini untuk masak di hari ibu besok (22 desember). Dalton memang anak yang sangat sayang pa dia pung mama selain itu dia juga suka bikin kejutan.

Matahari so mulai tutup mata (sore), Dalton deng mama so basiap-siap pulang ke rumah. Di perjalanan Dalton jumpa deng kaka Mery yang baru pulang dari tanah Jawa, Semarang. Kaka Mery kapan pulang ? Tanya Dalton. Oh..kemarin sore jawab kaka Mery.

Mama :  Dalton so sore ini bajalang cepat sudah

Dalton : mama dulun sudah, Dalton masih mau bicara deng kaka Mery.

Mery : barang Dalton mau bicara apa ka ?

Begini kaka, Dalton masih bingung deng orang-orang kampong terutama bibi Am. Dia bilang bacuci itu pekerjaan perempuan kaka. Sementara Dalton pung mama bilang bacuci itu bisa dibikin sama Dalton. Jadi yang benar itu sapa kaka ?

Mery : jadi bagini Dalton, yang salah itu kalau dorang yang bilang bacuci itu pekerjaan perempuan saja. Kalau di beberapa buku  pake istilah sumur, kasur, dapur. Dia pe arti kalau perempuan dorang pe pekerjaan hanya bacuci, layani pa paitua (suami) pe nafsu seks deng ba masak di dapur. Kalau kaka pe beberapa tamang perempuan dorang juga masih keliru dalam memahami istilah itu sehingga dorang benar-benar tra mau biking kerja-kerja seperti itu. Nah, padahal torang manusia kan harus kerja toh Dalton. Seharusnya yang dorang lawan itu adalah pemikiran-pemikiran (stereotip) yang menganggap bahwa istilah sumur, kasur, dapur adalah istilah dan kerja yang hanya untuk kaum perempuan saja. Bukan kerja itu sendiri yang dorang lawan. Karena binatang pun kerja untuk bisa makan deng melahirkan dorang pung anak cucu.

Dalton :  betul itu kaka. Jadi tidak apa-apa kalau Dalton bantu mama kerja di dapur deng di sumur bamasak deng bacuci.

Kecuali ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa laki-laki bikin, lanjut Mery misalnya mengandung, melahirkan dan menyusui. Kalau di kaka per organisasi bilang dia pung nama kerja biologis.

Dalton : kaka pe organisasi di pung nama apa ?

Mery : Gerakan Pembebasan Perempuan (Kebebasan Perempuan)

Dalton : oh….bagus kaka e… Oke kaka  nanti sabantar malam baru Dalton ka rumah, boleh toh ? barang so sore ini kitorang musti buru-buru pulang.

Mery : oh boleh datang sudah

Mery deng Dalton pun sama-sama turun ke kampung. Sesampai di kampung, Mery putar ke kiri menuju ka dia pung rumah sedangkan Dalton tetap bajalang lurus sampe masuk di dia pung dapur rumah.

Mama…mama, Dalton sabantar malam ka dong kaka Mery pe rumah e.

Mama : pigi sudah, tapi jang lupa madi dulu e.

saya mama jawab Dalton dengan sopan

Bapak : Dalton ko kasana mo biking apa ?

Dalton : saya mau diskusi bapak, saya mau tanya-tanya tentang kaka Mery pung pengalaman di tanah Jawa supaya nanti kalau Dalton pigi kuliah jauh-jauh kan tidak susah-susah lagi toh.

Pigi mandi dulu sudah, perintah bapak ke Dalton.

Dalton sekarang so selesai mandi. Dan bersiap-siap pigi ka kaka Mery pung rumah tapi sebelum berangkat kasana, Dalton makan dulu bersama mama deng bapak. Dalam doa Dalton berharap semoga tanah Papua cepat merdeka, Amin…

Kali ini Dalton tidak minta Mama pung uang lagi untuk beli kopi bungkus, karena Dalton so tahu kaka Mery pung makanan kesukaan, Dalton langsung masuk ka dapur lalu bungkus tiga potong ubi bakar. Wah..ini pasti kaka Mery suka sekali bisik Dalton ke dia pung hati. Semoga, semoga, semoga sambil berharap kaka Mery ada di rumah Dalton bajalang kaluar dari rumah.

Tok..tok..tok…Dalton ketuk pintu rumah kaka Mary.

Selamat malam bibi, ada kaka Mery ? Tanya Dalton

Mery  baru saja pigi ke kampung tetangga, katanya mau tamu dia pung tamang Alex baru pulang dari tanah Jawa.

Kalau bagitu Dalton mo tunggu disini saja e bibi.

Oh iyo sudah, kebetulan  Mery bilang dia cepat-cepat saja. Paling dorang so di jalan menuju ke rumah sekarang. Tunggu sudah.

Terimakasih bibi. Jawab Dalton

Dalton manyanyi sambil menunggu kaka Mery deng Alex datang, dan dengan suara yang sangat merdu dia melantunkan kata  “saya bintang kejora bukan merah putih”. “saya Papua bukan Indonesia”. “owowowowooooo kasuari menang, garuda  KO”

Sepertinya jarum jam bajalang  terlalu lambat lebih lambat dari suara tapak kaki kaka Mery deng Alex. Dorang so ada di depan mata persis di belahan daun pintu yang tabuka sedikit. Selamat malam Dalton sapa kaka Mery.

Malam Kaka Mery deng kaka Alex.

Dalton so dari tadi tunggu disini ka ? Tanya kaka Alex

Baru lima menit lalu kaka

Terus mau biking apa disini Tanya Alex kembali

Oh…mau diskusi deng kaka Mery tapi kebetulan kaka Alex ada malam ini jadi deng kaka Alex juga toh.

Jadi, apa yang mau ade Dalton diskusi ? Tanya Mery

Daton : jadi malam ini Dalton mau Tanya soal Papua merdeka kaka

Mmmmm..apa itu ? suara yang kaluar dari mulut kaka Mery deng Alex

Kaka Alex , Dalton masih belum paham tentang hubungan tentara deng Freeport ? deng satu lagi soal apakah pemerintah Indonesia berani usir Freeport dari tanah Papua ?

Kaka Alex : jadi bagini Dalton, keberadaan tentara di kitorang pung tanah Papua adalah  untuk melindungi kepentingan pemerintah Indonesia deng Freeport. Tentara itu semacam mesin negara yang so dapa kontrol dari pemerintah Indonesia, dorang melaksanakan tugas sesuai dengan komando dorang pung atasan dan dorang pung atasan melakukan perintah sesuai dengan kemauan doi (uang). Jadi tong so boleh bilang bahwa Indonesia tra mungkin usir freeport begitu saja karena yang control doi (uang) adalah bos-bos Freeport.

Dalton : berarti selama ini kitorang yang paling banyak kase pa dorang pe doi dan dorang yang paling sedikit kase pa kitorang kesejahteraan padahal emas ada di torang pung tanah moyang e..kaka.

Maka dari itu sebagai anak muda Papua kitorang harus berani berjuang, kitorang tra boleh biarkan sia-sia begitu saja torang pung saudara-saudara mati diatas  tumpukan emas yang freepot curi lewat tangan pemerintah Indonesia…sambung kaka Mery.

Kaka Mery : tapi Dalton so tahu, sejarah kitorang dijajah  pemerintah Indonesia ?

Dalton belum tahu kaka, bagaimana itu ?

Jadi bagini Dalton, lanjut kaka Mary. Eh..tapi tunggu dulu sa mau bilang sesuatu ka mama dulu. 

Mama..mama..panggil Mery

Kenapa Mery ko beribut sekali ? Tanya  Mery pung mama

Mery mau bilang selamat hari Ibu e Mama. Terimakasih so kase lahir Mery, so kase besar Mery deng so kase sekolah Mery jauh-jauh ka tanah jawa.  Kalian dua juga Alex deng Dalton nanti jangan lupa bilang selamat hari ibu ke mama e.

Oke kaka Mery. Dalton tadi siang so rencana besok bakar ubi banyk-banyak untuk bikin kejutan ka mama besok …hahahah…Dalton tertawa

Kalau begitu besok nanti kaka Alex ka rumah baku bantu bakar e….Dalton.

Oh..boleh, boleh kaka Alex, jawab Dalton dengan penuh semangat…asiiik berarti besok kitorang diskusi sambil bakar ubi eee…kaka.

Kaka Alex : Yoi…nah, tadi kitorang diskusi sampe dimana e ?

Oh iyo..jadi bagini, lanjut Mery :  pemerintah Indonesia jajah pa kitorang waktu TRIKORA tahun 1961 pada waktu itu dorang biking Komando Mandala yang dipimpinan Letjend. Soeharto. Dulu Soekarno bikin cerita bohong kalau Papua tempo dulu sebelum Indonesia lahir adalah bagian dari wilayah kerajaan Majapahit. Hahahahhaha…Mery tertawa. Padahal di Konfrensi Meja Bundar (KMB) batas Hindia Belanda hanya dari Sabang sampe Amboina dan tidak termasuk tanah Papua Barat. Tapi pada waktu itu pemerintah Indonesia dorang keras kepala mau kuasai Papua, deng Belanda dorang mengalami krisis ekonomi gara-gara perang maka pada tanggal 1 mei 1963 terjadi lah penyerahan kekuasaan dari pemerintah sementara PBB ka tangan Pemerintah Indonesia. Dan pada saat itu Indonesia dikase kepercayaan  untuk mempersiapkan pelaksanaan Hak Menentukan Nasib Sendiri sesuai perjanjian New York tapi nyatanya dorang bafoya (rekayasa) dan hanya jadi sekedar Penentuan Pendapat Rakyat (PAPERA). Nah, jadi  pemerintah Indonesia so  tipu-tipu dan  diskriminasi pa rakyat papua saat penyelenggaraan Act of Free Choice atau PEPERA 1969, dimana hanya 175 orang Papua yang dorang dapa kase hak suara dari 1025 orang yang dorang bawa datang padahal waktu itu rakyat Papua paling banyak sekitar 809.337 jiwa.

Ko paham ka tidak Dalton ? Tanya Alex

Paham Kaka…

Kaka Mery : Jadi mo Tanya apa lagi ?

Dalton : kira-kira kaka Mery pung pengalaman paling seru di tanah jawa itu apa e ?

Kaka Mery : pengalaman apa e…tunggu kaka inga-inga dulu. Oh, iyo…pengalaman yang paling berharga menurut kaka saat kaka baku bantu tamang-tamang mahasiswa bikin pemutaran filem Senyap di tanah Jawa. Di beberapa kampus di Jogja selalu gagal bikin pemutaran filem itu tapi pernah satu kali dorang berhasil putar sampe selesai karena dorang ada bikin pasukan siap tempur bagitu.

Barisan siap tempur mau perang deng sapa kaka ? , tanya Dalton ke Mery

Kaka Mery : disana, di Jawa  berkembang pesat organisasi yang mengatasnamakan Agama semacam  Front Pembela Islam (FPI), Forum Umat Islam (FUI) dua organisasi itu kaka pung tamang-tamang kase nama pa dorang organisasi milisi sipil reaskioner. Dong itu suka ganggu-ganggu gerakan rakyat atau mahasiswa, petani, buruh kalau lagi aksi. Dorang kaya preman, Dalton.

Dalton sangat penasaran lalu bertanya milisi sipil rekasioner itu apa kaka ?

Dorang itu bukan tentara bukan juga polisi tapi dorang suka pukul-pukul rakyat, ganggu-ganggu mahasiswa pung kegiatan kaya di jogja dorang kase bubar beberapa kali pemutaran filem senyap di kampus. Jawab kaka Alex sambil bertanya ke Dalton, ko ada bawa apa di dalam tas plastic itu ?

Dalton : oh..iyo Dalton ada bawa ubi bakar untuk kaka Mery. Dalton kemudian mengupas ubi bakar dan membagi-bagiian ke Mery dan Alex.

Mmmmm…sadap ee..sapa yang bakar ini ?. Tanya kaka Mery

Dalton : Dalton pung mama kaka, kaka kalau boleh lanjut cerita pengalaman sampe selesai.

Oh iyo..nah jadi yang menarik itu karena kaka pe cara putar filem senyap itu bukan dengan nonton sama-sama. Tapi kaka pigi bawa flash disc  ka kaka pung tamang-tamang kost baru kaka kase pindah filem pa dorang pung laptop masing-masing.kadang kaka nonton berdua, kaka nonton bertiga sampe selesai. Kaka berhasil kase nonton sekitar seratus mahasiswa di Semarang dengan cara dari kost tamang ke kost tamang. Tapi kalau mau biking bagitu harus dengan sabar deng semangat karena Dalton harus pigi dari satu kost ka kost lain selama berjam-jam, makan ditanggung Dalton…hahahaha.

Dalton : kalau filem senyap itu cerita tentang apa e ?

Nanti kaka Mery kase nonto pa Dalton di malam tahun baru sudah e….kejutan toh.

Oke kaka jawab Dalton.

Berarti kaka Alex kitorang pung musuh selain Freeport,pemerintah Indonesia, Pemerintah daerah yang pro Freeport, deng militer itu orang FPI deng FUI  ?

Kaka Alex : tapi Dalton juga harus hati-hati karena FPI deng FUI dorang pake nama Islam, artinya jangan sampe dalton  terjebak dalam pandangan bahwa musuh orang Papua adalah orang-orang Islam e. Padahal bukan orang-orang Islam yang jadi kitorang pung musuh karena bos tertinggi  Freeport itu dia bukan agama Islam, mungking saja dia orang Kristen karena dia orang Amerika. Artinya bahwa agama itu tergantung siapa yang mengendalikan pa dia. Kalau agama diajarkan oleh kitorang pasti jauh lebih bae daripada di tangan bos freepot deng FPI. Kalau Frey Betto Pemimpin Pemuda Mahasiswa Katolik asal Amerika Latin bilang bagini “manusia tidak dibagi antara dorang  yang beriman dengan dorang yang tidak beriman, tetapi antara dorang yang tertindas dengan dorang yang menindas.” Jadi sederhananya adalah bos Freeport me nindas pa kitorang meskipun dia itu setiap minggu pigi gereja seperti kitorang juga.

Ko mengerti tidak Dalton ?

Mengerti sekali kaka jawab Dalton sambil menguap ke udara.  Jadi agama Tuhan itu saling membebaskan umat jika dipegang oleh orang baik-baik kaya kaka-kaka ini toh.

Dalton ko jangan manganto dulu…tegur kaka Mery.

Tapi kaka Alex deng kaka Mery ini kaya so mesra sekali e…cie…cie..cie…Kaka kalian pacaran ka ?
Kaka Mery : ahk, Dalton ko sembarang saja jawab Mery dengan suara yang gugup sambil tunduk malu-malu.

Hahaha tidak Dalton dulu memang kitorang sama-sama baku suka tapi sekarang kaka so terlambat tembak pa Mery karena waktu itu kaka mo masuk tembak pa dia tapi eh..ternyata dia so ada yang tembak kamuka.
Sapa itu e..tanya Dalton ? sambil  mengarahkan senyum manisnya ke kaka Mery.

Kaka Mery : oh,,, kaka pe cowo orang jauh sekali. Tapi dia orang baik sekali. Dia dari  Batak Toba di tanah Sumatera sana, Dalton.

Kaka Mery mulai atur siasat mengalihkan pembicaraan ke tema lain… Dalton tahu ka tidak, kalau kitorang berjuang itu tidak boleh sendiri-sendiri. Maksud kaka, kitorang harus ajak orang lain juga untuk berpasrtisipasi … kalau tidak kitorang akan kecil dan susah menang.

Betul itu kaka Dalton sangat setuju…

Kaka Alex rangkul Dalton dengan dia pung tangan yang dingin sekali lalu dia bilang.

Dalton, kaka Alex mau pasang  pa Dalton  kalau “ mm…. ”

Tiba-tiba di luar rumah dapa dengar suara  orang-orang lagi ramai. Ambe jubi-jubi, capat ame jubi-jubi, yang lain lewat kali, Samuel ko pergi capat ambel senter. Lari capat sudah.

Ada apa om ?

Rusa kaluar kampung, rusa ada dua ekor. Dalton capat ambe parang.

Sudah pukul 1 malam dan akhirnya Dalton, kaka Alex deng Mery  pun melanjtkan ikut berburu rusa di dalam kampung.

Aseyyyykkk daging gratis…teriak Dalton.

Bersambung…
 

Posting Komentar

0 Komentar