Oleh: Jhon Pekei*)
Foto ; Kali Kemabu Intan Jaya. |
Sastra Papua---Di Homeyo
Intan Jaya, hiduplah dua orang bersaudara. Mereka berdua adalah Ubagaina dan
Obagaina. Ubagaina adalah adik perempuan, sementara Obagaina adalah kakak
perempuan. Obagaina hidup di sebelah barat dan Ubagaina hidup di sebelah Timur,
Homeyo.
Pada suatu
waktu, seluruh wilayah dilanda musim kemarau kecuali daerahnya obagaina. Musim
kemarau itu menyebabkan kekeringan hingga kelaparan di seluruh daerah barat.
Kekeringan dan kelaparan yang berkepanjangan menyebabkan banyak orang meningal.
Badan
Ubagaina menjadi kurus karena lapar. Ia bergegas untuk pergi ke kakaknya di
sebelah Timur Homeyo. Ubagaina bertemu kakaknya dan makan sampai puas. Beberapa
hari kemudian, badan ubagaina kembali menjadi normal.
Ubagaina
hendak pamit dan mau pulang tetapi kakaknya menahan supaya besok saja pergi
dari kakaknya. Sehingga malam itu, ubagaina berpura- berpura sakit, sehingga
kakaknya obagaina pergi pamit untuk mencarikan daun gatal di hutan untuk
mengobati sakitnya.
Sementara
kakaknya pergi, Adiknya keluar ke kolam didekat rumah itu, kemudian dia galih
untuk tempat keluarnya. Setelah air itu keluar, air itu mengalir dengan deras,
membelah perkampungan dan tebing- tebing. Akhirnya, tanpa sepengetahuan
kakaknya, adiknya itu hayut melalui sungai itu, pulang ke rumahnya.
Air dari
kolam itu, menjadi kali. Nama kali itu adalah kemabu. Kali kemabu adalah salah
satunya dari empat kali lainnya yang terbesar di Kabupaten Intan Jaya.
0 Komentar