Ulat sagu merupakan salah satu sumber protein masyarakat di Papua. Sisa tebangan sagu yang telah di tokok, di ambil sarinya di biarkan selama sebulan, disitulah tempat lahirnya ulat-ulat sagu, dan siap untuk di ambil.
Di bagian Selatan Papua di Kabupaten Asmat, ulat sagu memiliki arti dan makna, sebagai simbol dari kasih sayang terhadap perempuan. Pemaknaan itu di rayakan dalam pesta ulat sagu (mirip perayaan valentine), dalam pesta ini, ulat sagu akan di berikan pada perempuan mulai dari yang kecil hingga nenek-nenek.
Di pesta ulat sagu ini, perempuan mendapat hak yang tidak terbatas, misalnya jika ia pernah di pukul oleh suami atau saudara laki-lakinya, maka dalam pesta ini dia dapat membalas, dan si pelaku tidak bolah membalas. Pelaku hanya bisa pasrah menerima.
Dalam perayaan ini, para laki-laki sibuk, mempersiapkan ulat sagu untuk orang-orang yang disayangi dan dicintainya.
0 Komentar